750 Bendera Semarakkan Teatrikal Kolosal Surabaya Merah Putih di Hotel Majapahit
Teatrikal Kolosal Surabaya Merah Putih di Hotel Majapahit diwarnai dengan pengibaran ratusan bendera Indonesia. - Sahirol Layeli - Harian Disway
“Saya Sudirman, sebagai Residen Surabaya, atas nama rakyat Surabaya, mengumumkan bahwa segala perbuatan yang menentang Republik Indonesia akan ditindak keras," tegas Eri selaku Residen Sudirman.
"Yang kedua, di seluruh daerah hanya bendera Indonesia saja yang boleh dikibarkan,” serunya lagi. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyatakan bahwa perundingan itu berujung perkelahian di lobi hotel.
Adegan perkelahian itu ditingkahi suara lantang arek-arek Suroboyo. Di antaranya ungkapan kekesalan seperti, “Kurang ajar! Londo teko maneh nang Suroboyo ta?" (Kurang ajar! Belanda datang lagi ke Surabayakah?).
BACA JUGA:Pentas Teatrikal Merekonstruksi Peristiwa di balik Lagu
BACA JUGA:Teatrikal Perobekan Bendera Satukan Komunitas-Komunitas Seni di Surabaya
Arek-arek Suroboyo itu kemudian naik ke atap hotel dan merobek kain berwarna biru dari bendera Belanda, lantas membuangnya. Tersisalah bendera merah putih yang berkibar.
“Merdeka! Merdeka! Merdeka!,” seru arek-arek Suroboyo setelah sukses merobek bendera Belanda dalam adegan yang menggambarkan peristiwa pada 19 September 1945 itu.

AREK-AREK SUROBOYO merobek kain biru pada bendera Belanda dan menyisakan Merah Putih yang berkibar dalam teatrikal kolosal. - Sahirol Layeli - Harian Disway
Saat Merah Putih berkibar, mengalunlah Indonesia Raya. Seluruh pemeran dan masyarakat umum yang berada di depan Hotel Majapahit serempak menyanyikan lagu kebangsaan.
Teatrikal kolosal Surabaya Merah Putih juga diwarnai pembacaan Sajak Sang Pemberani oleh Rini Indriyani. Lagu Merah Putihku menutup teatrikal kolosal tersebut saat matahari Surabaya bersinar dengan teriknya.
BACA JUGA:Roode Brug Soerabaia Gelar Teatrikal Pertempuran Kedung Klinter
BACA JUGA:Teatrikal Resolusi Jihad Sambut Hari Santri
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Heri Purwadi, mengatakan bahwa konsep tahun ini berbeda dari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: