Pembunuhan Mahasiswi di Pantai Nipah, Mataram: Pelaku Bikin Alibi Kuat

ILUSTRASI Pembunuhan Mahasiswi di Pantai Nipah, Mataram: Pelaku Bikin Alibi Kuat.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Menanggapi penetapan tersangka, Radiet tetap menolak. ”Demi Allah, saya bukan pelaku,” ujarnya.
Polisi tetap pada keputusan, Radiet tersangka. Polisi sudah bekerja sama dengan tim ahli. Hasil pemeriksaan tersangka oleh ahli psikologi, ahli forensik, dan ahli hukum pidana, sepakat menyatakan Radiet tersangka.
Untuk memahami, bagaimana psikologi dapat memberikan kontribusi dalam investigasi kasus pembunuhan tanpa saksi mata, kita perlu menyimak literatur.
Prof David Keatley dan Detektif Susan Cormier dalam karya mereka, Cold case investigation the doctor and the detective: bridging the gap between police and academics to solve cold cases (2020), menyebutkan demikian:
Bahwa pada perkara pembunuhan yang rumit, misalnya, tanpa saksi mata sehingga menjadi cold case (lama tak terungkap), diperlukan pemeriksaan laboratorium forensik dan para saksi ahli, termasuk ahli psikologi. Untuk memeriksa psikologis terduga tersangka. Akademisi sering membantu polisi mengungkap pembunuhan.
David Keatley adalah guru besar psikologi forensik di Murdoch University, Murdoch, Australia. Ia juga konsultan kriminal di International Police Cold Case and Major Crimes. Sementara itu, Susan Cormier detektif di Kepolisian Pawtucket Rhode Island, Amerika Serikat (AS).
Dalam karya mereka itu, diulas perincian peran akademisi dalam mengungkap kasus pembunuhan yang sulit diungkap polisi. Intinya, kerja sama polisi dengan akademisi dan para ahli aneka bidang dalam mengungkap kasus pembunuhan yang sulit adalah hal biasa secara internasional.
Kasus pembunuhan Vani termasuk pelik. Perincian kasusnya secara detail akan diungkap di persidangan kelak. Apakah Radiet memang pembunuh Vani? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: