Pembobol Rekening Dormant BNI Juga Pembobol BRI: Ulangi Success Story

Pembobol Rekening Dormant BNI Juga Pembobol BRI: Ulangi Success Story

KONFERENSI PERS di Polda Metro Jaya, Selasa, 16 September 2025. Polisi membongkar motif penculikan-pembunuhan Kepala KCP BRI Cempaka Putih M. Ilham Pradipta.-Instagram @poldametrojaya-

Terungkap, penculikan-pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu BRI Cempaka Putih Jakarta Ilham Pradipta, 37, karena dua bulan sebelumnya pelaku sukses membobol rekening dormant cabang BNI di Jabar sebesar Rp104 miliar. Bedanya, dalam pembobolan di BNI, kepala cabangnya pro pelaku sehingga jadi tersangka, sedangkan di BRI menolak sehingga dibunuh.

REKENING dormant atau rekening tidak aktif jadi incaran pembobol bank. Kunci sukses pembobolan itu pada kepala cabang (kacab)-nya. Ia pro pelaku atau tidak.

Pembobolan di BNI diumumkan polisi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis, 25 September 2025. Di situ Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf menjelaskan keterkaitan antara kasus pembobolan dua bank tersebut.

BACA JUGA:Misteri Motif Penculikan-Pembunuhan Ilham Pradipta: Soal Rekening Dormant

BACA JUGA:Paspampres dalam Kasus Penculikan: Empat Kejanggalan Penculikan Imam

Helfi: ”Dua dari 16 tersangka penculikan dan pembunuhan kacab pembantu bank BUMN di Cempaka Putih Jakarta adalah tersangka pembobolan rekening dormant di BNI Jabar. Bedanya, yang di Cempaka Putih uangnya belum dibobol, sedangkan di BNI Jabar uangnya sudah dibobol Rp104 miliar.”

Barang bukti uang Rp104 miliar itu digelar di panggung jumpa pers. Uang tersebut terikat dalam bundel-bundel rapi, bertumpuk, terlapisi plastik transparan, dijaga polisi secara ketat.

Dipaparkan, kronologi pembobolan di BNI Jabar bermula pada Juni 2025. Saat itu delapan pelaku membentuk komplotan yang mereka beri nama keren: Satgas Perampasan Aset. Tidak ditambahi diksi ”negara”, tidak. Tapi, kesannya seolah-olah itu suatu tim kerja bentukan negara. Satgas ”jadi-jadian” tersebut dipimpin C alias Ken, 41.

BACA JUGA:Kasus Bunuh-Culik Bankir di Pasar Rebo, Jakarta Timur: Sudah Diintai Tim

BACA JUGA:Kasus Culik-Bunuh Bankir di Pasar Rebo, Jakarta Timur: Rumit Ungkap Motif

BACA JUGA:Bankir Muda Diculik-Dibunuh di Jakarta Timur: Disergap di Tempat Parkir

Sesuai namanya, mereka merampas (sebenarnya mencuri) aset di bank yang sesungguhnya uang nasabah bank.

Lalu, komplotan tersebut menemui pria inisial AP, 50, kepala cabang pembantu BNI di Jabar itu. Komplotan menjelaskan kepada AP, mengajak AP bekerja sama membobol rekening dormant di bank tersebut. AP setuju. Akhirnya mereka (sembilan orang) bekerja sama membobol rekening dormant di bank tersebut.

Helfi: ”Kesepakatan di antara mereka terjadi pada Jumat sore di akhir Juni 2025. Sejak itulah mereka bekerja sama (membobol, Red).”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: