Dukung Ketahanan Pangan, Revitalisasi Industri Jadi Strategi Utama Pupuk Indonesia

Dukung Ketahanan Pangan, Revitalisasi Industri Jadi Strategi Utama Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia dukung ketahanan pangan -dok.istimewa-

JAKARTA, HARIAN DISWAY – PT Pupuk Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya dalam menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pupuk bagi petani.

Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah revitalisasi industri pupuk melalui modernisasi pabrik tua hingga pembangunan pabrik baru.

BACA JUGA:Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Salurkan Bantuan untuk 1.000 Anak Yatim dan 1.500 Guru TPQ

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa banyak pabrik pupuk milik perusahaan sudah berusia tua sehingga tidak lagi efisien.

Dari 15 pabrik Urea yang dimiliki, delapan diantaranya telah beroperasi lebih dari 30 tahun. 

Kondisi itu membuat konsumsi gas untuk memproduksi satu ton Urea mencapai rata-rata 28 MMBTU. Lebih tinggi dibandingkan standar global. Bahkan, di pabrik yang berusia di atas 30 tahun, konsumsi gas bisa menembus 32,2 MMBTU per ton.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Pimpin Rapat Terbatas Bahas Ketahanan Pangan dan Hilirisasi di Istana Kepresidenan

“Ke depan kami akan melakukan revitalisasi, karena pabrik-pabrik kami sudah tua. Kami sudah lama tidak melakukan pembangunan pabrik sejak tahun 2003,” ujar Rahmad di Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

Langkah revitalisasi diyakini menjadi kunci efisiensi. Pupuk Indonesia menargetkan konsumsi gas dapat ditekan menjadi 25 MMBTU per ton Urea pada 2035. 

BACA JUGA:Prabowo Apresiasi Peran Polri dalam Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Efisiensi tersebut diharapkan mampu menekan biaya produksi sehingga pupuk subsidi maupun non subsidi tetap terjangkau bagi petani.

“Pak Prabowo menempatkan ketahanan pangan sebagai fundamental utama dan kami sangat bersemangat untuk terus mendukung ketahanan pangan nasional,” tambah Rahmad.

BACA JUGA:BULOG Siap Dukung Penuh Program Koperasi Merah Putih untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Pupuk Indonesia melalui PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) telah memulai pembangunan Pabrik Pusri IIIB. Pabrik ini ditargetkan rampung pada 2027 dan akan menggantikan fasilitas lama yang boros energi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: