Pemerintah Tutup Sementara Dapur MBG Bermasalah Pasca Lonjakan Kasus Keracunan

Zulkifli Hasan menyampaikan jika Presiden Prabowo Subianto mengambil sikap tegas menyusul maraknya kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah.-hasyim ashari-
HARIAN DISWAY - Lonjakan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) mendorong pemerintah menutup sementara dapur Satuan Pelayanan pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai bermasalah.
“SPPG yang bermasalah ditutup untuk sementara, dilakukan evaluasi, dan investigasi,” ucap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan pada Minggu, 28 September 2025.
BACA JUGA:Kronologi Pencabutan ID Pers Jurnalis CNN Pasca Lontarkan Pertanyaan Soal MBG ke Prabowo
Penutupan ini merupakan hasil rapat koordinasi lintas kementerian yang dipimpin Zulkifli Hasan, menyusul penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) di sejumlah daerah.
“Kami menegaskan, insiden bukan sekadar angka tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus,” imbuhnya.
BACA JUGA:Ada Ulat di Menu Buah Naga MBG SDN 42 Lubuk Linggau, Begini Tanggapan sekolah
Dalam rapat tersebut, pemerintah menyepakati percepatan perbaikan dan penguatan tata kelola dapur MBG, termasuk peningkatan disiplin, kualitas, dan kompetensi juru masak di seluruh SPPG, bukan hanya di lokasi terdampak.
Evaluasi menyeluruh akan mencakup prosedur sanitasi, rantai distribusi bahan pangan, serta mekanisme pelaporan dan pengawasan internal.
BACA JUGA:DPR Kritik Wakil Kepala BGN: Menangis Saja Tak Cukup Atasi Kasus Keracunan Massal MBG
Pemerintah juga menyoroti perlunya pelatihan ulang bagi tenaga dapur dan penguatan sistem audit mutu, guna memastikan program MBG berjalan aman dan sesuai standar gizi.
Di lain sisi, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa sebagian besar kasus keracunan terjadi di dapur SPPG yang baru beroperasi.
BACA JUGA:Tiba di Tanah Air, Prabowo Langsung Panggil Kepala BGN Soal Keracunan MBG
Dalam laporan kepada Presiden Prabowo Subianto, Dadan mencatat bahwa dari 9.635 dapur yang aktif sejak Januari hingga September 2025, terdapat 71 kasus Kejadian Luar Biasa (KLB), dengan lonjakan signifikan sejak Agustus.
Ia menekankan bahwa minimnya pengalaman dan pelatihan tenaga dapur menjadi faktor utama, sehingga BGN akan merekrut koki terlatih dan memperketat standar operasional di seluruh lini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: