Gubernur Khofifah Instruksikan Evakuasi Korban dan Pastikan Tidak Ada Satu Orang Tertinggal

Khofifah minta evakuasi dilakukan hingga tidak ada satu orang pun tertinggal -Humas Pemprov Jawa Timur-
SIDOARJO, HARIAN DISWAY - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan evakuasi akan dilakukan maksimal sampai tuntas. Itu dilakukan untuk menyelamatkan korban hingga dipastikan tidak ada satu orang pun tertinggal.
Pernyataan itu disampaikan saat meninjau lokasi ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Selasa, 30 September 2025 dini hari. "BPBD Provinsi Jatim dan BPBD SIDOARJO, Basarnas , TNI- POLRI bersama seluruh relawan lintas organisasi dan lintas sektor terus melakukan evakuasi korban secara maksimal dan tanpa henti," kata Khofifah.
Hingga kini, BPBD, Basarnas dan relawan bersama pihak kepolisian dan TNI terus melakukan penyisiran di antara reruntuhan untuk memastikan penanganan korban.
Khofifah menjelaskan, ekskavator standby agar setiap saat dibutuhkan langsung gerak. Namun, kondisi reruntuhan bangunan saat ini belum memungkinkan menggunakan ekskavator.
BACA JUGA:Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 3 Orang, Ini Daftarnya!
Dapur umum disiagakan untuk melayani masyarakat, santri, dan keluarga -Humas Pemprov Jawa Timur-
"Proses evakuasi terus berlanjut memberikan layanan apabila ada yang masih bisa berkomunikasi di bawah reruntuhan, termasuk memberikan oksigen dan air sehingga ada ketahanan tubuh juga deteksi monitor peralatan yang disiapkan," ucapnyi.
Terkait kondisi wali santri yang saat ini sedang kalut menanyakan kondisi anaknya, Pemprov Jatim bersama pengasuh pondok membuka Crisis Center yang berada di lokasi pondok.
"Crisis center itu yaitu tim lintas instansi dan pengasuh pondok untuk memfasilitasi wali santri yang menanyakan kondisi anaknya," kata Khofifah.
Puluhan mobil ambulans juga masih siaga. Kendaraan tersebut untuk mengevakuasi para korban agar langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Ada 5 rumah sakit, yakni RSI Siti Hajar, RSUD RT Notopuro, RS Delta Surya RS Sheila Medika dan RSUD Sidoarjo," jelsas Khofifah.
BACA JUGA:Khofifah-Emil Tinjau Reruntuhan Musala Ponpes Al Khoziny, Pastikan Penanganan Korban Optimal
BACA JUGA:28 Warga Surabaya Jadi Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny, 1 Meninggal
Update pasien yang dirawat di RSUD RT Notopuro Sidoarjo sebanyak 40 orang terdiri dari pasien rawat inap 8 orang, sebanyak 30 orang sudah pulang, dan 2 orang pasien meninggal dunia. Jumlah itu masih sementara.
Dinas Kesehatan Jawa Timur juga memastikan seluruh RS di wilayah Kab Sidoarjo dan Kota Surabaya telah disiagakan untuk menerima rujukan korban yang dapat dievakuasi.
"Kepada wali santri saya sampaikan layanan kesehatan non RSUD akan ditanggung Pemprov, bahkan Dinkes sudah mengkonfirmasi ke rumah-rumah sakit, tidak ada yang terkesan sulit, lalu untuk RSUD Sidoarjo ditanggung Pemkab Sidoarjo," ungkapnyi.
Selain itu, Dinas Kesehatan Jawa Timur menugaskan tim EMT untuk memberikan bantuan dalam proses evakuasi, pertolongan pertama dan rujukan.
BACA JUGA:Pengasuh Ponpes Al Khoziny Minta Maaf usai Musala Ambruk
BACA JUGA:Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Runtuh, Tim SAR Gabungan Evakuasi Korban
Beberapa tim EMT (emergency medical tim) dari rumah sakit. Yakni tim profesional kesehatan yang terdiri dari berbagai profesi seperti dokter, perawat, dan paramedis yang bertugas memberikan pelayanan medis langsung kepada masyarakat yang terdampak keadaan darurat atau bencana.
Selain itu, ada tim DVI dari Polda yang berada di lapangan. Begitu juga, tim Pemprov, pemkab, Basarnas, Polda, TNI yang memberi layanan kepada keluarga yang sedang menunggu.
"Bersama-sama mencari solusi dan bergotong royong memberikan pertolongan kepada para santri yang masih dalam proses evakuasi," jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: