Sistem All Indonesia Resmi Berlaku Awal Oktober, Imigrasi Bandara Soekarno Hatta Siapkan Langkah Strategis

Sistem All Indonesia secara resmi akan mulai diberlakukan di seluruh bandara dalam Indonesia pada Rabu, 1 Oktober 2025.-Disway.id/Candra Pratama-
TANGERANG, HARIAN DISWAY -- Sistem All Indonesia secara resmi akan mulai diberlakukan di seluruh bandara dalam Indonesia pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta memastikan kesiapan penuh dalam mendukung kebijakan tersebut. "Seluruh maskapai telah diimbau untuk mengingatkan penumpang terkait kewajiban mengisi All Indonesia sejak proses pembelian tiket, saat check-in, hingga boarding," tegas Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Galih Priya Kartika Perdhana pada Selasa, 30 September 2025.
Disebutkan, pengumuman akan terus dilakukan melalui alat display digital maupun manual pada berbagai titik di bandara. "Setiap pergerakan orang, baik WNI maupun WNA melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi dapat diketahui. Ada unsur sosialisasi, tetapi juga ada unsur paksaan karena sifatnya kewajiban," terang Galih.
BACA JUGA:Polres Bandara Soetta Tangerang Gagalkan Pengiriman PMI Ilegal ke Kamboja
BACA JUGA:Kisah Enih Tembus Pasar Modern Berkat Rumah BUMN Binaan BRI, dari Dapur Rumah ke Etalase Bandara
Harapannya, target sebesar 100 persen penumpang mengisi All Indonesia sebelum tiba di Tanah Air. "Semoga tercapai. Dengan kerjasama dan komunikasi efektif antar pihak," ujarnya.
Lebih lanjut, Imigrasi juga akan memfasilitasi penumpang lansia atau yang tidak memiliki gawai. Dipersiapkan sebanyak 15 kios manual di Terminal 3 dan 6 kios di Terminal 2.
Pada kios tersebut, penumpang dapat mencetak QR code All Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan. Prosesnya akan dibantu oleh petugas yang disiagakan.
BACA JUGA:Bandara Dhoho Kediri Siap Layani Penerbangan Umrah, Bisa 4 Kali Per Bulan
Berdasarkan data terkini, menunjukkan bahwa baru sekitar 70 persen penumpang yang sudah mengisi All Indonesia selama masa uji coba sejak Juli hingga September.
"Karena itu, sosialisasi masif masih dilakukan," kata Galih.
Imigrasi melakukan kerja sama dengan maskapai, guna memastikan penumpang melakukan pengisian sebelum berangkat.
"Ada dua titik penting. Pertama, saat penumpang check-in di bandara asal, di sinilah instrumen himbauan dijalankan. Kedua, di bandara kedatangan Indonesia, tetapi ini berpotensi menimbulkan penumpukan. Jadi peran maskapai sangat penting," sambungnya." jelas Galih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: