Polres Bandara Soetta Tangerang Gagalkan Pengiriman PMI Ilegal ke Kamboja

Polres Bandara Soetta Tangerang Gagalkan Pengiriman PMI Ilegal ke Kamboja

Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menggagalkan upaya keberangkatan 10 orang pekerja migran Indonesia (PMI) non procedural dengan tujuan Kamboja.-Candra Pratama-

TANGERANG, HARIAN DISWAY – Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menggagalkan upaya keberangkatan 10 orang pekerja migran Indonesia (PMI) non procedural dengan tujuan Kamboja.

Polisi berhasil menangkap dua tersangka dengan peran sebagai perekrut dan pendamping para PMI ilegal, ketika akan berangkat dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta menuju Kamboja.

"Dua tersangka yang kami amankan berperan sebagai perekrut dan mendampingi, hingga mengurus proses keberangkatan para PMI non prosedural itu," terang Kasatreskrim Polres Bandara Soekarno Hatta Kompol Yandri Mono pada Rabu, 3 September 2025.

BACA JUGA:Batik Air Jelaskan Penyebab Pesawat PK-LDJ Miring Saat Mendarat di Bandara Soetta

BACA JUGA:Prabowo Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Soetta, Ingin Beri Pelayanan Terbaik Bagi Jamaah

Diketahui, 10 orang tersebut berusia sekitar 20 – 30 tahun. Dan tiga orang di antaranya pernah bekerja di Kamboja sebagai admin judi online.

Salah satu dari ketiganya ditetapkan sebagai tersangka. Lantaran mengajak korban lainnya untuk ikut ke Kamboja dan bekerja sebagai admin judi online.

Yandri mengungkapkan jika para calon PMI direkrut melalui media sosial. Diberikan iming-iming gaji fantastis, sebesar Rp 10 juta hinga Rp 20 juta per bulan.

"Informasi yang mereka sampaikan melalui facebook berisi lowongan pekerjaan di Kamboja," ungkapnya.

BACA JUGA:Bandara Soetta Bisa Tampung 170 Ribu Penumpang Per Hari selama Libur Nataru

BACA JUGA:Waspada Wabah Mpox, Bandara Soetta Mulai Pasang Skrining Kesehatan

Modus perekrutan ini dilakukan melalui grup khusus. Tempat korban tidak saling mengenal satu sama lain.

Setelah para korban merespon iklan di Facebook tersebut dengan cara mengirimkan pesan, perekrut akan melakukan pendataan dan menjanjikan pekerjaan bergaji besar sebagai admin judi online di Kamboja.

Kemudian, korban yang tertarik akan diminta mengirimkan dokumen untuk keperluan paspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: