Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (39): Waktu Membeku di Guangxi

SUASANA MALAM di Three Streets and Two Alleys di Nanning, Senin, 15 September 2025.-Doan Widhiandono-
BACA JUGA:Prabowo Tiba di Jakarta Usai Hadiri Peringatan Kemenangan Perlawanan Tiongkok
Di sampingnya, sebuah pohon beringin yang diperkirakan berusia seribu tahun menjuntai. Ranting-rantingnya panjang, menjulur bak tangan raksasa, dipenuhi tumbuhan epifit hijau yang menempel. Pohon itu seolah penjaga sunyi. Saksi bisu pergantian dinasti, perang, hingga arus wisata modern.
Benang merah dari perjalanan ke Nanning dan Guilin itu jelas. Kami diundang oleh Pemerintah Provinsi Guangxi untuk melihat potensi daerah. Namun, yang lebih terasa adalah cara provinsi ini “membekukan waktu”.
Di Nanning, lorong-lorong kuno tetap dirawat, lengkap dengan aktivitas ekonomi lokal. Di Guilin, East West Street yang berusia lebih dari seribu tahun dipugar tanpa menghilangkan karakter aslinya. Xiaoyao Tower dibangun ulang dengan tetap setia pada bentuk Tang, lalu dihidupkan kembali sebagai ikon kota. Gerbang kuno dan pohon beringin tetap dipelihara sebagai warisan alam sekaligus budaya.
Guangxi memberi pelajaran penting: kemajuan tidak harus meniadakan masa lalu. Waktu memang berjalan, tetapi bisa juga dibekukan—dengan cara merawat jejaknya… (*/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: