Comet AI, Browser AI Perplexity yang Lebih dari Sekadar Mesin Pencari

Comet AI, Browser AI Perplexity yang Lebih dari Sekadar Mesin Pencari

Comet AI, mesin pencari berbasis AI dari Perplexity AI. --winbuzzer

Informasi yang berceceran bisa ditarik jadi satu narasi utuh. Sebuah terobosan kecil, tapi dampaknya besar. Otak kita jadi lebih ringan, waktu lebih hemat.

Comet AI juga jadi teman kerja. Browser itu terhubung dengan Gmail, Slack, hingga Google Calendar. Bayangkan sedang membaca laporan, lalu tiba-tiba ingin menjadwalkan rapat.

BACA JUGA:Viral Bikin Miniatur 3D Diri Sendiri dengan Google Gemini, Ini Cara dan Tips Prompt-nya!

Tinggal minta Comet AI: “atur meeting dengan tim jam 3 sore,” dan kalender langsung menyesuaikan. Semua dilakukan tanpa perlu membuka aplikasi lain.

Artikel panjang bisa diperas jadi ringkasan singkat. Laporan riset ribuan kata bisa diterjemahkan ke poin-poin utama.

Bahkan, Comet AI mampu menampilkan data dengan visualisasi sederhana agar lebih mudah dicerna. Di era serba cepat, kemampuan itu terasa krusial.

BACA JUGA:Google Play Games Siapkan Update Profil Mirip Steam

Namun, jangan bayangkan Comet AI sudah sempurna. Ada kalanya autopilot salah paham atau salah menafsirkan data kompleks.

Beberapa fitur premium juga masih terkunci di balik paywall. Selain itu, karena usianya masih muda, beberapa situs tertentu kadang belum kompatibel penuh.

Tetapi arah perubahannya jelas. Dari sekadar mencari informasi menjadi menyelesaikan tugas. Dari membaca panjang menjadi memahami cepat.

BACA JUGA:Mengintip Google Pixel 10 Series: Ponsel AI dengan Sentuhan Magnetis

Dari membuka tab tanpa akhir menjadi menjaga konteks. Comet berusaha mendefinisikan ulang cara kita berinteraksi dengan internet.

Mungkin suatu hari nanti, kita tidak lagi berkata “coba googling dulu,” melainkan “tanya Comet aja.” (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: