Benarkah Pidato di PBB Itu Penting?

ILUSTRASI Benarkah Pidato di PBB Itu Penting?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BABAK BARU, PESAN YANG BERBEDA
Keputusan Prabowo Subianto kembali menapaki panggung New York adalah sebuah sinyal kuat. Sinyal bahwa bandul diplomasi Indonesia akan berayun ke arah yang berbeda. Kehadirannya menandai berakhirnya era diplomasi hening dan kembalinya era diplomasi vokal.
Pilihan tersebut menyiratkan sebuah keyakinan bahwa di tengah fragmentasi geopolitik saat ini, suara dan kehadiran fisik di panggung utama dunia kembali menjadi relevan. Dunia sedang bergejolak. Konflik terbuka di berbagai belahan dunia dan rivalitas negara-negara besar menuntut setiap negara menentukan posisi. Diam bisa ditafsirkan sebagai keraguan.
Kehadiran Prabowo di PBB akan menjadi pesan pertama dari arah baru kebijakan luar negeri Indonesia. Dunia akan menatap, mendengarkan, dan menafsirkan setiap kata yang diucapkan. Apakah pidato perdana tersebut akan berisi penegasan kembali politik bebas aktif?
Ataukah akan ada penekanan baru pada isu pertahanan dan keamanan kawasan? Akankah narasi yang dibangun melanjutkan fokus pada ekonomi, tetapi dengan cara penyampaian yang lebih asertif di panggung global?
Pada akhirnya, jawaban atas pertanyaan ”benarkah pidato di PBB itu penting?” sangat bergantung pada siapa yang memegang kendali. Penting atau tidaknya sebuah panggung ditentukan oleh sang aktor dan naskah yang dibawanya.
Bagi seorang pragmatis yang fokus pada hasil domestik, panggung itu mungkin hanya properti pelengkap. Namun, bagi seorang pemimpin yang percaya pada kekuatan narasi dan pengaruh global, panggung itu adalah arena pertempuran utama.
Prabowo sudah membuat pilihannya. Dunia kini menunggu, tidak sekadar melihat kehadirannya, tetapi menakar bobot dari setiap kata yang akan diucapkannya. (*)
*) Teddy Afriansyah adalah mahasiswa magister kajian sastra dan budaya, Universitas Airlangga--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: