Sabda Telah Menjadi Rupa: Refleksi Iman dan Pelayanan Dua Imam Katolik di Galeri Merah Putih Surabaya

Sabda Telah Menjadi Rupa: Refleksi Iman dan Pelayanan Dua Imam Katolik di Galeri Merah Putih Surabaya

Potret Uskup Surabaya, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, bersama Rm. Yohanes Agus Riyanto MSF, membuka pameran “Sabda Telah Menjadi Rupa” yang menampilkan lukisan-lukisan sebagai refleksi iman dan kehidupan sehari-hari.-Tirtha Nirwana Sidik-

Salah satu contohnya adalah lukisan berjudul Lelap Tanda Percaya, yang terinspirasi dari seorang ibu penjaga toko buku bekas di Yogyakarta. Sang ibu dengan penuh ketekunan menjaga toko buku demi menyekolahkan anaknya hingga sukses.

Bagi sang anak, pengorbanan ibunya itu adalah wujud nyata Maria dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Agus Budiyanto Aquarelle Studio Gelar Pameran dan Wicara Seni Kebijakan Finansial Berkelanjutan Secara Kreatif untuk Seniman

BACA JUGA:ARTSUBS 2025 di Surabaya, Pameran Seni Kontemporer dan Ruang Refleksi Dunia Pasca Industri

Rm. Agus yang dikenal juga sebagai Suga Sen menjelaskan bahwa tema dalam lukisannya mengalir dari perenungan yang mendalam, dengan inspirasi yang sebagian besar bersumber dari Kitab Suci.

Salah satu karyanya berjudul Berlimpah Limpah Karena Dia merupakan wujud dari permenungan tentang kasih dan rahmat Tuhan yang tidak terbatas.

Kepada Harian Disway, Rm. Agus mengatakan, “Setiap warna dan goresan itu lahir dari sabda yang saya renungkan.”

Pengunjung pameran tampak antusias menyusuri setiap sudut galeri, menikmati detail warna, goresan kuas, dan cerita di balik tiap lukisan.

BACA JUGA:Bishop’s Love Affair: Saat Uskup Surabaya Bicara Lewat Seni Lukis

BACA JUGA:Bishop’s Love Affair, Perjalanan Iman Uskup Agustinus Tri Budi Utomo dalam Lukisan

Beberapa pengunjung bahkan berbincang dengan kurator dan seniman untuk memahami makna mendalam dari karya-karya yang dipamerkan. Itu menunjukkan bahwa seni memang mampu membuka ruang dialog dan pengalaman batin yang personal.

Dengan hadirnya Sabda Telah Menjadi Rupa, publik diajak menyelami hubungan antara seni, iman, dan kehidupan. Publik diajak melihat bagaimana nilai-nilai rohani dapat menembus kanvas dan menyentuh kehidupan sehari-hari. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: