Gandeng IKA ITS, Eri Akan Hitung Ulang Struktur Bangunan Ponpes Se-Surabaya

Gandeng IKA ITS, Eri Akan Hitung Ulang Struktur Bangunan Ponpes Se-Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Saat Mengunjungi Rumah Santri Korban Robohnya Ponpes Al-Khoziny di Gresik Gadukan, Surabaya Kamis 9 Oktober 2025-Tirtha Nirwana Sidik Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Wali Kota Eri Cahyadi menggandeng ikatan alumni (IKA) ITS untuk audit komperhensif keamanan struktur bangunan seluruh Ponpes di Surabaya, Selasa 14 Oktober 2025.

Eri mengatakan, langkah preventif itu dilakukan Pemkot sebagai langkah antisipasi. Agar kejadian ambruknya bangunan pesantren akibat kesalahan struktur tak terulang lagi di Jawa Timur, khususnya Surabaya. 

”Ini langkah inisiatif kami,” kata Eri yang juga menjabat sebagai Ketua IKA ITS Jawa Timur. Rektor ITS telah memberikan restu atas sikap alumni dalam upaya proaktif pencegahan ini. 

Eri menjelaskan, tim khusus gabungan dari alumni ITS akan segera dibentuk. Tim nantinya akan diturunkan ke lapangan. Tujuannya untuk membantu menghitung ulang kekuatan struktur setiap bangunan ponpes.

BACA JUGA:50 Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny Berhasil Diidentifikasi

BACA JUGA:Identifikasi DNA Korban Reruntuhan Al Khoziny Capai 34 Orang, Sisa 31 Keluarga Menunggu

Secara khusus, IKA ITS akan memberikan bantuan teknis langsung terkait perhitungan struktur dan arsitektur bangunan di Ponpes Al Khoziny. Lokasi yang menjadi perhatian utama pasca tragedi, untuk memastikan keamanan konstruksi ke depannya.

"Tujuan inisiatif ini kami buat adalah agar setiap pembangunan di masa depan, siapapun yang membangunnya, dapat menerima bantuan kami untuk perhitungan struktur dan arsitekturnya,” kata Wali Kota yang juga kader PDIP ini. 

Eri mengatakan, langkah penghitungan struktur bangunan ponpes oleh IKA ITS ini akan dimulai di Surabaya. Setelah itu program akan diperluas ke daerah lain di Jawa Timur. 

Sebelumnya, Eri juga telah memerintahkan OPD di Surabaya untuk melakukan pendataan pesantren. Khususnya untuk membaca mana saja ponpes yang telah memiliki izin IMB dan mana saja yang belum. 

Dari data itu, nantinya Pemkot akan memberikan intervensi dan bantuan. Apabila ada ponpes belum memiliki IMB, Pemkot akan memberikan pendampingan. ”Harus ada izinnya,” katanya. 

Berdasarkan data yang dihimpun harian Disway, di Surabaya berdasarkan data Kementerian Agama ada 117 lembaga pesantren. Dari jumlah santri mencapai 4.974 orang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: