Hamas Telah Mengembalikan Seluruh Jenazah Sandera ke Israel

Hamas Telah Mengembalikan Seluruh Jenazah Sandera ke Israel

Tentara Israel membawa peti mati sandera Daniel Peretz, setelah jenazahnya dikembalikan dari Gaza sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Pemakaman Militer Gunung Herzl di Yerusalem pada 15 Oktober 2025.--JOHN WESSELS / AFP

HARIAN DISWAY - Hamas mengatakan bahwa mereka telah mengembalikan seluruh jenazah sandera yang dapat mereka evakuasi.

Sejak Senin, 13 Oktober sore lalu, Hamas telah mengembalikan 20 sandera hidup kepada Israel untuk ditukar dengan ribuan tahanan Palestina.

Sebelum menyerahkan kedua jenazah pada Rabu, 15 Oktober malam, Hamas telah mengembalikan 7 dari 28 jenazah sandera.

BACA JUGA:Hamas Bebaskan Seluruh Sandera Hidup, Israel Putar Lagu “Habayta” di Tengah Haru

Akan tetapi, militer Israel (IDF) mengatakan bahwa jenazah kedelapan yang diserahkan Hamas tidak masuk dalam daftar pertukaran.

“Kami telah menepati komitmen terhadap perjanjian damai dengan menyerahkan semua sandera Israel yang masih hidup serta jenazah-jenazah yang dapat kami akses,” ujar Brigade Ezzedine Al-Qassam melalui akun X.

Kemudian, brigade tersebut menambahkan bahwa mereka membutuhkan upaya signifikan untuk menemukan dan mengambil jenazah-jenazah tersebut.

BACA JUGA:Netanyahu Nyatakan Israel Siap Terima Semua Sandera dari Gaza

“Untuk jenazah-jenazah yang tersisa, kami memerlukan upaya yang besar dan peralatan khusus untuk mengambil dan mengevakuasinya. Kami sedang bekerja keras untuk menyelesaikan hal ini,” tambah Brigade Al-Qassam.

Pernyataan tersebut muncul bersamaan dengan pernyataan militer Israel bahwa 2 peti mati jenazah sandera telah berada di bawah pengawasan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

BACA JUGA:Israel Baru Akan Bebaskan Tahanan Palestina Saat Semua Sandera Sudah Berada di Israel

Melansir media BBC, Israel sempat mengatakan bahwa mereka tidak akan berkompromi dengan dalih misi mereka belum selesai.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz juga menginstruksikan (IDF untuk menyiapkan rencana apabila Hamas tidak menghormati perjanjian gencatan senjata.

“Jika Hamas menolak untuk mematuhi perjanjian, Israel akan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk bertindak,” jelas pernyataan dari Kantor Katz.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp