Mengenal Filosofi Kain Tradisional Indonesia: dari Batik, Tenun, hingga Lurik

Mengenal Filosofi Kain Tradisional Indonesia: dari Batik, Tenun, hingga Lurik

Kain tradisional Indonesia mencerminkan keindahan sekaligus filosofi budaya Indonesia yang kaya makna dan terus hidup di era modern. --iStock

Proses pembuatannya juga dilakukan dengan teknik tradisional menggunakan alat tenun bukan mesin, yang memerlukan ketelitian agar pola garis-garisnya tetap rapi dan seimbang. 

Motif garis lurik memiliki makna filosofis yang mendalam, yaitu garis vertikal melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, sedangkan garis horizontal mencerminkan hubungan antarsesama manusia. 

Pada laman resminya, Kemdikbud menuliskan bahwa lurik sering digunakan dalam upacara adat. Namun, lurik juga sering digunakan sehari-hari.

Lurik dipercaya membawa kesederhanaan, kejujuran, dan ketenangan batin bagi pemakainya.

BACA JUGA: Batik Gedog Tuban Selangkah Lagi Menuju Pengakuan Indikasi Geografis Nasional

BACA JUGA: 4 Ide Outfit Kekinian untuk Rayakan Hari Kebudayaan Nasional 2025

Kain tradisional Indonesia bukan hanya indah dipandang, tetapi juga sarat makna dan nilai kehidupan. 

Setiap proses pembuatannya mengajarkan ketekunan, kesabaran, dan rasa syukur. Proses itu mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan budaya. 

Dulu digunakan dalam berbagai upacara adat dan ritual sakral, kini kain seperti batik, tenun, dan lurik tetap hadir dalam kehidupan modern melalui busana dan karya desain. 

Kain tradisional menjadi simbol identitas dan jati diri bangsa, sekaligus pengingat bahwa kemajuan tak harus melupakan akar budaya sendiri.

BACA JUGA: Lebih Dari Sekadar Tradisi, Begini Cara Seru Rayakan Hari Kebudayaan Nasional 2025

BACA JUGA: Hari Batik Nasional 2025, Gubernur Khofifah Ajak Generasi Muda Jadikan Batik Simbol Gaya Berbudaya

Saat ini, banyak desainer lokal yang memodifikasi batik, tenun, dan lurik menjadi busana kekinian. Misalnya, kebaya modern, outer batik, hingga tas tenun. 

Tren ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan inovasi dan kreativitas anak bangsa. 

Sudah saatnya kita bangga pada budaya sendiri. Mengenakan batik, tenun, atau lurik bukan sekadar soal gaya, tetapi juga wujud cinta dan penghargaan terhadap warisan leluhur yang menjadi identitas bangsa Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: