Istri Dibunuh Suami, Dibakar di Kebun Tebu: Motif soal Uang

Istri Dibunuh Suami, Dibakar di Kebun Tebu: Motif soal Uang

ILUSTRASI Istri Dibunuh Suami, Dibakar di Kebun Tebu: Motif soal Uang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Lauren M. Papp, E. Mark Cummings, dan Marcie C. Goeke-Morey dalam karya mereka, For Richer, for Poorer: Money as a Topic of Marital Conflict in the Home (2009), diungkapkan solusinya.

Hasil riset tiga ilmuwan tersebut disimpulkan, uang tidak harus menjadi penghalang dalam hubungan pasangan (suami istri atau pacar). Dengan latihan, Anda dan pasangan dapat belajar membicarakan keuangan dengan cara yang lebih sehat dan lebih memuaskan.

Beberapa hal penting diungkapkan, soal keyakinan yang berbeda antar-pasutri.

Anggapan lama bahwa hal-hal yang berlawanan tarik menarik, mungkin ada benarnya. Kita sering tertarik pada pasangan yang kepribadian dan gayanya berbeda dengan kita. Anggapan itu positif.

Namun, perbedaan keyakinan tentang uang dapat menjadi sumber konflik.

Dijelaskan, semua orang mengembangkan keyakinan tentang uang, jauh sebelum orang itu menikah atau berpasangan (di AS ada pasangan yang tidak atau belum menikah, tapi hidup serumah).

Riset menunjukkan bahwa kita mewarisi sikap, nilai, dan keyakinan tentang uang dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. Kita bahkan mungkin tidak sepenuhnya menyadari keyakinan kita tentang pengeluaran dan tabungan.

Di awal hubungan, banyak pasangan mendiskusikan pandangan mereka tentang pernikahan, anak-anak, serta di mana mereka ingin bekerja dan tinggal.

Namun, pasangan jarang duduk bersama untuk membahas keyakinan dan tujuan finansial mereka. Padahal, ini masalah penting.

Kabar baiknya, tidak ada kata terlambat untuk membicarakannya. Meski Anda sudah berumah tangga sepuluh pekan atau lebih dari sepuluh tahun, membahas keuangan dengan pasangan adalah langkah awal untuk mencapai kesepakatan tentang keuangan. Beberapa hal yang perlu dibicarakan:

Tujuannya, memahami keyakinan pasangan Anda tentang uang dapat membantu Anda menghindari konflik dan menyiapkan diri untuk diskusi sehat tentang keuangan bersama Anda.

Dalam hal tanggung jawab keuangan, pasangan tidak selalu bekerja sama. Hanya sekitar 33 persen responden survei Stress in America yang mengatakan kedua pasangan memiliki peran yang setara dalam pengambilan keputusan keuangan. 

Demikian pula, hanya 23 persen yang melaporkan bahwa pengelolaan keuangan rumah tangga dibagi rata.

Pasangan sering membagi tugas dan tugas keuangan pun tak terkecuali. Salah satu pasangan mungkin mengurus pengeluaran rumah tangga sehari-hari, sementara yang lain fokus pada tabungan dan investasi jangka panjang. 

Namun, peran-peran tersebut tentu saja saling bertentangan. Antara belanja dengan menabung, bertentangan. Pembagian tugas seperti itu sering kali menjadi sumber konflik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: