7 Film yang Menyentuh Hati dan Menyoroti Aksi Kemanusiaan: Refleksi di Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia

7 Film yang Menyentuh Hati dan Menyoroti Aksi Kemanusiaan: Refleksi di Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia

Foto: Poster 7 film yang menyoroti aksi dan nilai kemanusiaan, menjadi refleksi bermakna di Hari Aksi Kemanusiaan Sedunia 19 Oktober 2025.--imdb.com


POSTER film Last Men in Aleppo yang menyoroti aksi kemanusiaan relawan White Helmets menyelamatkan warga di tengah reruntuhan perang Suriah.--imdb.com

Ini kisah nyata tim relawan White Helmets yang bekerja di Kota Aleppo, Suriah. Mereka berusaha menyelamatkan warga sipil dari balik reruntuhan perang.

Film ini memperlihatkan keberanian luar biasa relawan di tengah ledakan, debu, dan deru bom. Mereka tetap berdiri, berlari ke titik bahaya demi orang lain.

4. Reclaiming the Night (2023)


FILM Reclaiming the Night menampilkan upaya psikolog Norwegia Jon-Håkon Schultz membantu anak-anak korban perang mengatasi trauma.--imdb.com

Film dokumenter ini berfokus pada psikolog Norwegia, Jon-Håkon Schultz. Ia bekerja di tengah anak-anak korban perang. Tujuannya adalah membantu anak-anak itu mengatasi mimpi buruk akibat trauma.

Film ini menunjukkan bagaimana upaya kesehatan mental dan pemulihan psikologis adalah bagian penting dari aksi kemanusiaan yang sering luput dari perhatian publik.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Film Dokumenter Indonesia, Gak Kalah Cakep dari Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso

BACA JUGA:Hari Menopause Sedunia 18 Oktober: Sejarah, Tema dan Kenali Tanda-tandanya Menopause

5. Under the Moonlight (2023)


POSTER film Under the Moonlight yang menyoroti kisah Nur, perempuan transgender di Yogyakarta yang menemukan makna kemanusiaan dan kesetaraan.--imdb.com

Film dokumenter Indonesia yang mengikuti kehidupan Nur, seorang perempuan transgender yang bekerja sebagai juru masak di sebuah pesantren di Yogyakarta. 

Lewat film ini, kita diajak memahami kemanusiaan dalam identitas, kesetaraan, dan hak hidup: bahwa setiap manusia pantas dihormati tanpa stigma.

6.Yang (Tak Pernah) Hilang (2024)


FILM Yang (Tak Pernah) Hilang menceritakan para korban penghilangan paksa di era reformasi sebagai bentuk perlawanan terhadap lupa.--spiritmahasiswa.trunojoyo

Film dokumenter karya kolektif sejumlah aktivis ini menelusuri jejak para korban penghilangan paksa di ujung era Orde Baru. Di antaranya adalah Herman Hendrawan dan Bima Petrus.

Melalui arsip, wawancara, dan rekonstruksi, film ini menjadi ruang peringatan bagi mereka yang "hilang" namun tidak pernah dilupakan.

BACA JUGA:Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 18 Oktober 2024: Sejarah, Tujuan, dan Cara Merayakannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diolah dari berbagai sumber