Soal Kematian Bunuh Diri Timothy Anugerah, Unud Tegaskan Tak Terkait Bullying

"CCTV tidak menangkap dari mana almarhum melompat. Hanya terekam saat korban sudah jatuh,” jelasnya.

Anom menambahkan, dugaan sementara menunjukkan korban jatuh karena melompat sendiri, bukan akibat paksaan atau tindakan orang lain.

BACA JUGA:Deretan Fakta Ibu di Bandung Habisi Dua Anak Lalu Bunuh Diri, Tinggalkan Surat Wasiat

BACA JUGA: DPR Desak Polisi Usut Tuntas Kematian Diplomat Kemenlu, Keluarga Tolak Dugaan Bunuh Diri

Bantahan terhadap Isu di Media Sosial

Menanggapi kabar yang beredar di media sosial mengenai dugaan perundungan, Anom menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar.

Ia mengakui adanya percakapan antar-mahasiswa yang berisi komentar kurang empatik, tetapi hal itu terjadi setelah insiden berlangsung.

"Percakapan itu terjadi setelah kejadian, jadi tidak mungkin menjadi penyebab. Mahasiswa yang bersangkutan sudah diberi teguran dan konsekuensi akademis,” katanya.

Pihak kampus juga mengimbau agar publik menghormati keluarga korban dan tidak memperkeruh situasi dengan spekulasi yang tidak berdasar.

BACA JUGA:Polisi Pastikan Diplomat Arya Bunuh Diri, tapi Ponselnya Masih Hilang

BACA JUGA:Kasus Bunuh Diri di Kalangan Tentara Israel Terus Terjadi

Timothy dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dengan IPK 3,91. Ia dikenal rajin, sopan, dan sering membantu teman-temannya menjelang ujian.

“Dia anak yang rajin, bahkan kalau lihat kursi tidak rapi, dia rapikan. Sangat dicintai teman-temannya,” tutur Anom.

Dukungan Psikologis bagi Mahasiswa

Selain klarifikasi, Universitas Udayana juga menegaskan telah memiliki fasilitas pendampingan psikologis serta layanan pelaporan kekerasan melalui Satuan Tugas PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) dan konselor internal kampus.

BACA JUGA:Duel KDRT atau Bunuh Diri?

Sumber: