Presiden Minta Kemnag Bentuk Ditjen Pesantren

Presiden Minta Kemnag Bentuk Ditjen Pesantren

Presiden Prabowo Subianto minta para pejabat teladani Menkeu di Era Orba dalam pemakaian kendaraan dinas.-Youtube Sekertariat Presiden-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Presiden, Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk membentuk direktorat jenderal (Ditjen) khusus terkait pesantren.

Disampaikan oleh Wakil Menteri Agama, Romo Syafii usai Apel Peringatan Hari Santri 2025 di Kemenag, pada Rabu pagi, 22 Oktober 2025. Perintah tersebut disampaikan Prabowo lewat Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi melalui surat Nomor B-617/M/D-1/HK.03.00/10/2025 tertanggal Oktober 2025.

"Bapak Presiden melalui Mensesneg memerintahkan untuk segera mendirikan Ditjen Pesantren di Kementerian Agama," ujarnya.

Romo menyampaikan bahwa Prabowo juga memerintahkan agar Kemenag memperhatikan dengan baik dari segi pendanaan serta program pembangunan pesantren.

BACA JUGA:BRIN Dukung Rencana Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny Pakai Duit APBN

Sebelumnya, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyarankan Kemenag membentuk Direktorat Jenderal Pendidikan Kepesantrenan. Usai ambruknya Gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo beberapa waktu lalu.

Baginya penting untuk mengawasi seluruh pesantren di Indonesia yang berjumlah lebih dari 40 ribu, dengan cara membentuk ditjen pesantren.

"Melalui Kementerian Agama, yaitu sudah berkali-kali kita sampaikan bahwa membina, mengawasi semua pesantren yang 40 ribu lebih ya. Ini sudah sepatutnya dibutuhkan satu struktur birokrasi, yaitu sejak awal sudah kita katakan ada Direktorat Jenderal Pendidikan Kepesantrenan," ujar Amirsyah merespons insiden itu di Kantor MUI Pusat, Jakarta, pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Hal itu dilakukan agar pengawasan terhadap pesantren menjadi lebih fokus. Ia juga menyebut bahwa mengawasi pesantren yang sangat banyak di Indonesia bukan pekerjaan yang mudah, membutuhkan kerjasama berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat.

BACA JUGA:Forum Santri Nusantara Geruduk Rumah Atalia Praratya, Protes soal Pernyataan APBN untuk Ponpes Al Khoziny

Diketahui beberapa waktu lalu terjadi insiden runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khozyni, Kabupaten SIDOARJO, Jawa Timur pada 29 September 2025.

BACA JUGA:Pemerintah Bentuk Satgas Khusus Tertibkan Bangunan Pesantren

BACA JUGA:Wamenag Optimistis Izin Pembentukan Ditjen Pesantren Terbit Sebelum Hari Santri

Proses evakuasi berlangsung selama kurang lebih sembilan hari. Dari insiden tersebut tercatat sebanyak 171 orang berhasil dievakuasi, 67 orang meninggal, 104 selamat. Tim DVI Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi para korban, 16 Oktober 2025. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: