Tragedi Ponpes Al-Khoziny Jadi Pemantik Prabowo untuk Bentuk Ditjen Pesantren
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.-disway.id-
BACA JUGA:Polda Jatim Tetapkan Status Quo Bangunan Terdampak Ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny
Menurutnya, pembentukan Ditjen Pesantren adalah bentuk pengakuan formal negara terhadap pesantren. Bukan hanya sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat peradaban, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
“Ini tonggak sejarah bagi dunia pesantren Indonesia,” tegas Romo Syafi’i. Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan, Ditjen Pesantren nantinya akan mengkoordinasikan seluruh lembaga pesantren di Indonesia.
BACA JUGA:Kisah Heroik Tim Rescue Surabaya Evakuasi Santri Ponpes Al-Khoziny di Tengah Puing Beton
Langkah ini mencakup pendataan, pembinaan, dan peningkatan standar infrastruktur pendidikan Islam. “Nanti dengan adanya Ditjen ini kita bisa mengontrol semua pesantren. Biar tidak ada lagi pesantren yang disebut abal-abal, yang sebetulnya bukan pesantren,” ujarnya.
Ditjen Pesantren juga akan fokus pada peningkatan kualitas kurikulum dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren. Pemerintah berkomitmen mendorong kemandirian lembaga pendidikan Islam melalui digitalisasi dan penataan data nasional.
Tragedi Al-Khoziny menjadi titik balik penting bagi dunia pesantren di Indonesia. Dari peristiwa duka, lahir langkah besar menuju sistem pendidikan keagamaan yang lebih aman, tertib, dan berdaya. (*)
*) Mahasiswa magang Prodi Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id