Kisah Heroik Tim Rescue Surabaya Evakuasi Santri Ponpes Al-Khoziny di Tengah Puing Beton

Kisah Heroik Tim Rescue Surabaya Evakuasi Santri Ponpes Al-Khoziny di Tengah Puing Beton

Tim penyelamat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya menceritakan kembali perjuangan mereka dalam proses evakuasi korban reruntuhan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu, -Pemerintah Kota Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Tim penyelamat dari DPKP Kota Surabaya menceritakan kembali perjuangan mereka dalam proses evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

Kesaksian itu disampaikan secara langsung kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pada Rabu, 15 Oktober 2025. Mereka mendeskripsikan betapa beratnya tekanan fisik maupun mental yang dihadapi tim rescue selama menjalankan misi kemanusiaan tersebut.

Dalam kesempatan itu, tiga anggota Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) yakni Abdul Aziz, Galang Ferbi, dan Elvanio Santoso membagikan pengalaman mereka menyelamatkan dua santri, Yusuf dan Haikal.

Mereka mengingat kembali situasi menegangkan saat harus bekerja di bawah puing-puing beton bangunan musala yang tidak stabil.

Sebagai tim penyelamat yang terlibat dalam proses penyelamatan di hari pertama, Elvanio Santoso memaparkan timnya tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 22.00 WIB.

BACA JUGA:Seluruh Korban Tragedi Ponpes Al-Khoziny Teridentifikasi, Operasi DVI Resmi Ditutup

BACA JUGA:Kasus Robohnya Ponpes Al-Khoziny Naik ke Tahap Penyidikan, Polda Jatim Fokus Cari Tersangka

“Kami datang dari hari pertama, terdengar suara Yusuf. Dia bilang, 'Pak, ada lubang. Tangan saya kelihatan tidak,’” papar Elvanio dikuti Kominfo Surabaya.

Setelah mendengar suara itu, tim rescue segera melakukan penelusuran dimana posisi Yusuf berada. Beruntungnya, badan Yusuf tidak tertimpa reruntuhan beton bangunan.

Namun, akses menuju lokasi Yusuf sangat sempit sehingga hanya cukup untuk mengirimkan air minum dan biskuit sebagai bantuan sementara. Untuk bisa mengevakuasi Yusuf, tim harus memperbesar lubang evakuasi.

Proses evakuasi dilakukan melalui koordinasi dengan Basarnas dan berlangsung selama empat hingga lima jam. Elvanio bekerja tanpa henti dari pukul 22.00 WIB hingga lewat pukul 02.00 WIB dini hari sebelum akhirnya kelelahan dan menyerahkan tugas pemotongan besi beton kepada rekannya, Abdul Aziz.

BACA JUGA:Polda Jatim Periksa 17 Saksi Insiden Ponpes Al Khoziny, Terapkan 3 Pasal Ini!

BACA JUGA:Komisi VIII DPR Desak Kemenag Evaluasi Izin Ponpes Al Khoziny

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: pemerintah kota surabaya