Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (61): Mengintip Pabrik Rel Whoosh
BILAH BAJA PANAS keluar dari mesin pencetak di pabrik Panggang Iron & Steel Group, Panzhihua, Provinsi Sichuan.-Doan Widhiandono-
Kawasan pegunungan Panxi memang kaya mineral. Terutama magnetit, vanadium, dan titanium. Pangang pun tumbuh menjadi raksasa baja dan logam baru.
BACA JUGA:Pelepasan 250 Mahasiswa ITCC Diiringi Kesenian Khas Dayak dan Peluncuran Kompetisi Bahasa Mandarin
Data resmi dari People’s Daily Online, 29 Januari 2024, mencatat, Pangang memegang 40 persen pasar rel domestik dan 70 persen ekspor rel baja nasional.
Untuk proyek revitalisasi rel Chengdu–Kunming, total rel yang disuplai mencapai 14,1 juta ton.
Di pabrik itu, satu batang rel sepanjang 100 meter lahir dari jalur produksinya—sebuah ritme industri yang menggambarkan disiplin khas Tiongkok.
Namun Pangang tidak berhenti pada baja. Ia juga menjadi produsen vanadium terbesar di Tiongkok. Juga salah satu yang terbesar di dunia. Perusahaan itu juga pelopor pengolahan titanium skala industri.

JURNALIS THE HINDU, India, Vighnesh, mengamati penampang rel untuk beberapa jenis kereta.-Doan Widhiandono-
Jalur produksinya menghasilkan 60 ribu ton titanium dioxide per tahun dengan teknologi molten salt chlorination. Perusahaan itu pun menjadi salah satu yang utama dalam produksi logam ringan berskala global.
Transformasi itu menjadikan Panzhihua bukan lagi kota tambang semata. Panzhihua adalah kota maju. Memang, gedung-gedungnya tak sementereng Beijing atau Shanghai. Tetapi, pusat kotanya tetap hidup. Saat kami melintas dengan bus pada jalanan kota yang naik-turun dan berkelok, kami melihat mal yang besar. Begitu juga tempat-tempat hiburan. Dan—tentu saja—sekolah serta universitas.
Namun kemajuan selalu datang bersama tantangan. Seperti semua kota industri, Panzhihua menghadapi tekanan dari kebijakan lingkungan nasional. Target “dual carbon” Tiongkok—puncak emisi sebelum 2030 dan netral karbon sebelum 2060—memaksa setiap industri besar berbenah.
Pangang merespons dengan investasi besar dalam efisiensi energi, pengendalian emisi, dan daur ulang limbah.

JURNALIS MEMOTRET papan display yang menunjukkan beberapa jenis kereta dan penampang relnya.-Doan Widhiandono-
Di sisi lain, hubungan Pangang dengan kota Panzhihua tak bisa dipisahkan. Ribuan warga menggantungkan hidup pada pabrik tersebut. Dari rel kereta hingga bahan bangunan, dari laboratorium riset hingga pusat logistik, semua menegaskan satu hal: Pangang adalah denyut kehidupan Panzhihua.
Dan Pangang membuktikan bahwa ia tidak semata-mata mengejar produksi. Bersama pemerintah setempat, mereka mengubah waduk limbah tambang menjadi tempat wisata. Elok banget… (*/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: