Emil Dardak Tegaskan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara di ICEBEMA 2025
Emil Elestianto Dardak menjadi pembicara di seminar ICEBEMA 2025 di Universitas Dr.Soetomo, Sabtu, 25 Oktober 2025 -Pemprov Jatim-

Emil Elestianto Dardak menegaskan kemajuan ekonomi Jawa Timur menjadi gerbang baru Nusantara-Pemprov Jatim-
Investasi juga terus meningkat. Pada 2024, realisasi investasi masuk mencapai Rp147,3 triliun, naik 1,5 persen dari tahun sebelumnya. Itu menunjukkan tren konsisten selama enam tahun terakhir. "Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap iklim usaha di Jatim masih tinggi," ujar Emil.
Namun, kemajuan tidak hanya di bidang fisik. Transformasi digital juga jadi fokus utama. Sejak 2018, Pemprov Jatim menjalankan Electronic Government Transactions (e-GTPD).
Sistem tersebut membuat semua transaksi pemerintah, dari pengadaan barang hingga pembayaran pajak, tercatat secara digital. Hasilnya? Transparansi fiskal meningkat, layanan publik lebih cepat, dan risiko korupsi dan pungli bisa ditekan.
Contohnya adalah pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Dulu, warga harus antre, bertemu petugas, bahkan kadang diminta 'uang tambahan'. Kini? Cukup lewat HP, bayar via QRIS, sistem langsung update.
"Kita sudah mendigitalisasi sistem keuangan demi tercapainya akuntabilitas. Orang tidak lagi bertemu orang. Tapi bertemu sistem," tukasnya.
Emil juga mengapresiasi Unitomo karena menyelenggarakan konferensi internasional seperti ICEBEMA. Baginya, acara ini menjadi jembatan antara dunia akademik dan kebijakan publik.
Menurutnya, konferensi semacam ini akan menambah jejaring akademisi, melampaui batas wilayah.
Rektor Unitomo Prof. Siti Marwiyah menambahkan, artikel hasil konferensi tersebut akan diterbitkan di prosiding dan jurnal terindeks SINTA dan Scopus.
Hal itu penting untuk meningkatkan reputasi akademik perguruan tinggi dan memberi dampak nyata pada pembangunan. "Kami harap ICEBEMA bisa memperkuat ekonomi daerah, khususnya Jatim, serta mengembangkan ekonomi nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan," ujarnya.
Bagi Emil, kemajuan Jawa Timur bukan soal angka semata. Tapi, soal pemerataan, inklusivitas, dan manfaat nyata bagi rakyat. Digitalisasi bukan untuk elit. Tapi untuk memudahkan masyarakat.
Pelabuhan bukan cuma untuk kapal besar. Tapi, untuk menekan harga barang sampai ke pelosok. Dan konferensi akademik bisa mencari solusi nyata. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: