Israel Kembali Lancarkan Serangan di Gaza Tengah, Targetkan Kelompok Islamic Jihad

Israel Kembali Lancarkan Serangan di Gaza Tengah, Targetkan Kelompok Islamic Jihad

Tank-tank militer Israel mengambil posisi di sepanjang pagar perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza pada tanggal 21 Oktober 2025.--JNS

HARIAN DISWAY - Militer Israel (IDF) melancarkan serangan udara yang menargetkan seorang anggota milisi Jihad Islam (Islamic Jihad) di Nuseirat, Jalur Gaza Tengah, Palestina pada hari Sabtu, 25 Oktober 2025.

Serangan udara menggunakan pesawat nirawak (drone) tersebut dipimpin oleh Komando Selatan IDF. 

“Beberapa saat yang lalu, tentara Israel melakukan serangan presisi di kawasan Nuseirat di Jalur Gaza. IDF menargetkan seorang teroris dari organisasi Jihad Islam yang merencanakan serangan terhadap pasukan IDF,” jelas IDF melalui akun resmi X mereka.

BACA JUGA:Terowongan Israel Ancam Fondasi Masjid Al-Aqsa

Pihak IDf juga menegaskan bahwa mereka akan terus melanjutkan operasi yang bertujuan menghilangkan ancaman bagi Israel.

Nuseirat sendiri terletak di sisi barat Garis Kuning (Yellow line). Dengan demikian, wilayah tersebut tidak berada di bawah kendali Israel sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata.

Berdasarkan gencatan senjata Gaza tahap pertama, Israel harus menarik mundur pasukannya secara bertahap dari Jalur Gaza.

Meski demikian, Israel tetap melancarkan serangan melewati garis tersebut.

Media lokal Palestina melaporkan bahwa terdapat 1 korban jiwa dan 4 luka-luka.

BACA JUGA:Israel Kembali Terapkan Gencatan Senjata di Gaza Usai Bentrokan Berdarah di Rafah


Ilustrasi Yellow Line yang menandakan batas pasukan Israel yang harus mundur di balik garis tersebut.--BBC

Rumah Sakit Al-Awda juga mengkonfirmasi telah menerima korban luka-luka untuk dirawat usai serangan di Nuseirat.

“Rumah Sakit Al-Awda telah menerima 4 orang yang terluka setelah pasukan Israel menargetkan mobil sipil di kawasan Al-Ahli di Kamp Nuseirat, tengah Gaza,” jelas rumah sakit tersebut.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rubio Marco mengatakan bahwa insiden serupa dapat terjadi setelah gencatan senjata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: