Mulai KHAN sampai BrahMos, Ini dia 5 Sistem Rudal Strategis yang Akan Lindungi Indonesia

Mulai KHAN sampai BrahMos, Ini dia 5 Sistem Rudal Strategis yang Akan Lindungi Indonesia

Pekerja membersihkan rudal BrahMos setelah gladi resik perayaan Hari Republik India dalam acara pratinjau pers di New Delhi, 22 Januari 2003. New Delhi dan Moskow sepakat untuk mengembangkan bersama pesawat tempur generasi kelima dan memproduksi rudal jel-Prakash Singh-via AFP

Rudal ini dapat melesat pada level kecepatan subsonic Mach 0.85 dan terbang dengan metode sea skimming (terbang rendah di atas permukaan laut untuk menghindari deteksi radar dan inframerah).

Dengan bobot mencapai 800 kg, sudah termasuk dengan berat hulu ledak 250 kg. ATMACA punya jarak tembak hingga 200 km.

ATMACA memberikan kapal perang rudal Indonesia (KRI) kemampuan menyerang target kapal dari jarak yang lebih jauh (over-the-horizon). Ini berarti TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia bisa menembak lebih dulu sebelum terdeteksi oleh musuh.

Rudal Anti Kapal Exocet


Sebuah perahu apung Angkatan Laut Kerajaan Malaysia melintas sambil memamerkan rudal anti-kapal Exocet buatan Prancis selama parade perayaan Hari Kemerdekaan negara tersebut di Putrajaya pada 31 Agustus 2019..-Mohd Rasfan-via AFP

Rudal Exocet MM40 Block 3 merupakan jenis anti-kapal yang dibeli Indonesia dari Prancis, dan telah digunakan Indonesia semenjak 2023 pada awal uji tembak pertamanya oleh TNI AL dan menjadi tulang punggung persenjataan antikapal banyak KRI hingga saat ini.

Exocet memiliki berat peluncuran sekitar 870 kg, dengan hulu ledak 165 kg. Dengan beban tersebut rudal ini berkecepatan subsonic Mach 0,93 dan mampu menjangkau hingga 200 km.

BACA JUGA:Sempat Dikabarkan Akan Beli Fregat 052D Tiongkok, Indonesia Pertimbangkan Tipe 053H yang Lebih Tua

Kombinasi Exocet-ATMACA membuat kemampuan tempur kapal-kapal perang TNI AL bertambah berlipat-lipat.

Rudal Supersonik BrahMos


Sebuah rudal jelajah supersonik Brahmos dipamerkan di Pameran Pertahanan Maritim Internasional di Saint Petersburg pada 28 Juni 2017.-Olga Maltseva-via AFP

BrahMos adalah sebuah rudal jelajah untuk pertahanan pantai yang merupakan kerjasama antara NPO Mashinostroyeniya dari Federasi Rusia dan Organisasi Riset dan Pengembangan Pertahanan dari India. Indonesia telah memasuki tahap akhir negosiasi dalam pengadaan alutsista ini.

Rudal ini memiliki berat sekitar 2,5 ton termasuk hulu ledak seberat 200-300 kg. Hulu ledaknya dapat berupa tipe semi-armor-piercing atau submunisi. Ia memiliki kecepatan sekitar Mach 3 dan dapat menjangkau hingga 800 km.

Dengan kecepatan dan jangkauan tersebut, BrahMos cukup sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara kapal perang musuh, menjadikannya senjata ideal untuk strategi Anti-Access/Area Denial (A2/AD) guna mengunci selat-selat strategis di Indonesia.

BACA JUGA:Indonesia Perkuat Patroli Pesisir Lewat Kapal Cepat Rudal Tipe 22 Tiongkok

Rudal Supersonik CM-302 / YJ-12


Rudal anti kapal CM-302 yang d=gunakan untuk pertahanan pantai oleh militer Tiongkok.--www.asianmilitaryreview.com

CM-302 merupakan varian ekspor dari rudal jelajah anti-kapal supersonik YJ-12 buatan Tiongkok, yang memiliki kesamaan dengan Brahmos. Indonesia masih di tahap pengkajian dalam pengadaan rudal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber