Polisi dan Tentara Brasil Serbu Markas Kelompok Red Command, Ratusan Anggota Kartel Tewas

Polisi dan Tentara Brasil Serbu Markas Kelompok Red Command, Ratusan Anggota Kartel Tewas

Polisi mengatakan bahwa di antara mereka yang ditahan terdapat anggota kunci dari kelompok pengedar narkoba Komando Merah (Red Command).--BBC


Seorang wanita berduka di atas jenazah orang-orang yang tewas pada hari sebelumnya selama penggerebekan polisi yang menargetkan geng Comando Vermelho di favela Complexo da Penha, Rio de Janeiro, Brasil pada hari Rabu, 29 Oktober 2025.--

Warga Penha pun menuntut keadilan atas kematian para korban.

“Kenapa harus membunuh jika mereka bisa memenjarakan? Memang benar mereka pengedar narkoba, tetapi mereka juga manusia,” ujar warga bernama Elisangela Silva Santos di Penha.

Pada Rabu malam, Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva mengatakan melalui unggahannya di X bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil, Ricardo Lewandowski untuk bertemu dengan Castro.

BACA JUGA:Presiden Brasil Lula da Silva Kunjungi Indonesia Setelah 17 Tahun

Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) mengatakan bahwa mereka memperhatikan insiden tersebut. Mereka menyerukan penyelidikan dan mengingatkan pihak berwenang atas kewajiban mereka dalam melindungi HAM.

Direktur Human Rights Watch di Brasil, César Muñoz mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan sebuah tragedi besar.

“Kejaksaan harus membuka penyelidikan dan mengklarifikasi keadaan di balik setiap kematian,” ujar Muñoz.(*)

*)Mahasiswa magang prodI Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: