KPK Selidiki Dugaan Mark-up Whoosh, KCIC Bersikap Kooperatif

KPK Selidiki Dugaan Mark-up Whoosh, KCIC Bersikap Kooperatif

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, memberi keterangan pers di Jakarta.-Ayu Novita-

BACA JUGA:Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (61): Mengintip Pabrik Rel Whoosh

KCIC, kata Eva, akan bersikap kooperatif terhadap proses hukum yang sedang berjalan.“KCIC akan kooperatif dan menghormati semua proses yang akan dijalankan KPK,” tegasnya.

Di tengah penyelidikan yang berlanjut, pemerintah pun terus menonjolkan aspek keberhasilan dan manfaat ekonomi Whoosh. Bahkan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menjadikan Whoosh sebagai moda pilihan setiap kali berkunjung ke Bandung.

“Karena efisiensi waktunya. Perjalanan yang dulu makan waktu 3-4 jam, kini bisa ditempuh hanya dalam 30-60 menit,” ujarnya.

Secara operasional, imbuh Luhut, kini Whoosh sudah mencapai titik impas. Bahkan, sudah mampu menutup biaya operasionalnya sendiri. Juga memberi dampak ekonomi besar bagi wilayah yang dilintasinya.

BACA JUGA:Tiongkok Angkat Bicara Soal Polemik dan Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh

BACA JUGA:CEO Danantara: Skema Pembayaran Utang Whoosh Jadi Masih Dikaji

Bagi pemerintah, proyek Whoosh lebih dari sekadar soal infrastruktur, tetapi juga soal reputasi dan kemandirian bangsa. “Whoosh adalah langkah awal menuju pengelolaan proyek besar yang efisien dan bertanggung jawab,” ujar Luhut.

Di satu sisi, proyek Whoosh memang jadi simbol kebanggaan nasional. Di lain sisi, keraguan publik terhadap transparansi anggaran belum sepenuhnya sirna. Penyelidikan KPK menjadi ujian serius terhadap komitmen negara untuk memastikan bahwa kemajuan infrastruktur tak dibangun di atas penyimpangan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: