Enam Siswa SDN Magorejo 1 Diduga Keracunan Susu, Penyebab Belum Terungkap
 
                                    Enam siswa SDN Magorejo I mengalami mual diduga keracunan susu promosi, Rabu 29 Oktober 2025.-Moh. Naufal Adibi-Harian Disway
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Sebanyak enam siswa kelas 6 SDN Margorejo 1 Surabaya mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi susu kemasan.
Kejadian bermula saat perusahaan susu Greenfield menggelar kegiatan promosi di sekolah, Rabu, 29 Oktober 2025. Itu adalah bagian dari rangkaian kampanye yang juga dilakukan di sejumlah sekolah lain di Surabaya.
Sejumlah siswa mencoba produk gratis tersebut. Tak lama setelah meminumnya, beberapa anak mulai mengeluh pusing, sakit perut, mual, hingga muntah dan diare.
Kepala sekolah segera membawa keenam siswa ke Puskesmas terdekat untuk penanganan medis. Beruntung, kondisi mereka tidak memerlukan rawat inap.
Harian Disway mencoba mengonfirmasi pihak sekolah, tetapi tertahan di pos keamanan, Jumat, 31 Oktober 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, mengatakan bahwa keenam siswa sudah pulih dan sudah mengikuti proses belajar mengajar (PBM) di sekolah.
"Jadi, sekolah mengadakan kerja sama dengan produsen susu. Lalu, siswa ingin minum susu karena melihat teman-temannya minum," katanya.
BACA JUGA:Cegah Keracunan, BGN Wajibkan Dapur MBG Gunakan Air Galon dan Batasi Produksi
BACA JUGA:DPR Desak Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Usai Kasus Keracunan Ribuan Anak
Ia mengatakan, salah satu orang tua bercerita bahwa anaknya memiliki alergi susu. Dan ketika di puskesmas, gejala yang ditemui mual, pusing, dan muntah. Sama seperti keracunan makanan.
"Sudah tidak ada masalah lagi. Tapi, kami ingin nanti Standar Operasional Prosedurnya (SOP) harus dicek dulu. Sekolah dan orang tua juga harus selektif," kata Masruh.
Peristiwa tersebut juga ditanggapi serius oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Ia memerintahkan investigasi menyeluruh dan memanggil pihak produsen untuk dimintai klarifikasi.
Wali Kota Eri langsung mengambil langkah tegas. Ia memanggil PT Greenfields Indonesia, produsen susu yang bersangkutan, untuk memberikan penjelasan.
"Kami lihat expired-nya. Kalau expired, ya jelas salah. Tapi, kalau tidak expired, kok bisa ada keracunan?" tanyanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
 
                         
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                                 
                                                 
                                                