Tim SAR Gabungan Temukan Lima Korban Longsor di Trenggalek
Tim SAR gabungan mengevakuasi salah satu korban tanah longsor di Dusun Banaran, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.--Basarnas
HARIAN DISWAY - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan seluruh korban tanah longsor yang terjadi di Dusun Banaran, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Setelah melakukan pencarian intensif selama dua hari, lima korban berhasil ditemukan, satu di antaranya dalam kondisi hidup.
Dalam operasi pencarian tersebut, kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit P.H., selaku SAR Mission Coordinator (SMC) menjelaskan bahwa seluruh korban berhasil ditemukan dalam dua tahap pencarian.
“Pada hari pertama operasi SAR, Sabtu 1 November pukul 23.50 WIB, tim berhasil menemukan satu korban atas nama Wijianto dalam kondisi hidup. Kemudian pada hari kedua, Minggu 2 November, empat korban lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujarnya.
BACA JUGA:Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah Jadi 37 Orang, Tim SAR Hadapi Kendala Struktur Bangunan
BACA JUGA:Tim SAR Temukan 36 Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny
Empat korban yang ditemukan pada hari kedua bernama Syarif (ditemukan pukul 00.05 WIB), Welas (00.15 WIB), Rohman (09.00 WIB), dan Fajar (19) (09.30 WIB). Seluruh jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD dr. Soedomo Trenggalek untuk penanganan lebih lanjut.
Sebelumnya, Kantor SAR Surabaya menerima laporan adanya tanah longsor yang menimpa satu rumah warga di Dusun Banaran pada Sabtu 1 November sekitar pukul 23.00 WIB.
Longsor tersebut menyebabkan lima orang tertimbun material tanah. Menanggapi laporan itu, SMC segera mengerahkan satu tim rescue dari Pos SAR Trenggalek untuk berkoordinasi dengan potensi SAR setempat, melakukan asesmen, dan menentukan strategi pencarian.
BACA JUGA:Pembersihan Puing Bangunan Ponpes Al Khoziny Capai 50 Persen, Tim SAR Fokus Evakuasi
BACA JUGA:Tim SAR Temukan 5 Korban Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al-Khoziny

Petugas Basarnas bersama unsur TNI, Polri, dan relawan berupaya menggali material longsoran untuk menemukan korban tertimbun di Dusun Banaran, Trenggalek.--Basarnas
Koordinator Pos SAR Trenggalek, Bayu Prasetyo, S.E., yang bertindak sebagai On Scene Commander (OSC), mengatakan proses pencarian dilakukan secara manual menggunakan alat gali sederhana seperti cangkul dan sekop. Ia menyebut, tim menghadapi sejumlah kendala di lapangan, termasuk minimnya penerangan saat pencarian dini hari dan potensi longsor susulan yang mengancam keselamatan personel.
“Selama proses pencarian berlangsung, kami menempatkan safety officer untuk mengawasi keamanan tim di lapangan. Petugas ini bertugas memberikan peringatan apabila muncul tanda-tanda bahaya,” jelas Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: