PM Jepang Sanae Takaichi dan Ilusi Kebijakan Pro-Perempuan

PM Jepang Sanae Takaichi dan Ilusi Kebijakan Pro-Perempuan

ILUSTRASI PM Jepang Sanae Takaichi dan Ilusi Kebijakan Pro-Perempuan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Keberhasilan Takaichi mencapai posisi tertinggi sebagai perdana menteri Jepang adalah hal yang patut diapresiasi. Namun, menjadi perempuan di puncak kekuasaan  ternyata tidak otomatis membawa perubahan yang mengarah ke kesetaraan gender bagi perempuan lain. 

Di balik dukungan terhadap ibu untuk berdaya, negara justru ”menuntun” tubuh perempuan untuk kembali pada fungsi lamanya. Dari era ryosai kenbo hingga kebijakan fertilitas modern, tubuh perempuan Jepang tetap menjadi alat politik negara, bukan milik individu. 

Perdana Menteri Takaichi menjadi contoh nyata bagaimana perempuan dapat naik ke puncak kekuasaan tanpa benar-benar mengubah struktur patriarki yang menopangnya. (*)

*) Tia Saraswati adalah dosen Prodi Bahasa dan Sastra Jepang, FIB, Unair.

*) Dwi Prasetyo adalah dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Fisipol, Unesa.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: