Pembunuhan Modus Pemalakan di Bogor: Don’t Talk to Strangers

Pembunuhan Modus Pemalakan di Bogor: Don’t Talk to Strangers

ILUSTRASI Pembunuhan Modus Pemalakan di Bogor: Don’t Talk to Strangers.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Pembunuhan gegara Utang Koperasi Rp 500 Ribu: Miskin Bikin Orang Jahat?

Keributan pada Senin dini hari, 3 November 2025, itu didengar tetangga. Beberapa tetangga mendatangi rumah Irul. Pintu rumah tertutup. Tetangga mendobrak. Pintu terbuka. Tampak, Andri telentang di lantai. Tiga pelaku sudah kabur lewat pintu belakang setelah merampas harta korban. 

Warga lapor polisi. Polisi mengolah TKP. Jenazah Andri dikirim ke RS Polri untuk autopsi. Dari pemeriksaan TKP, barang bukti, dan kesaksian para tetangga, polisi langsung tahu pelakunya. Para pelaku diburu polisi.

Selasa dini hari, 4 November 2025, para pelaku ditangkap polisi di Ciomas, Bogor, tanpa perlawanan. Dalam interogasi awal, Irul, Erwan, dan Dika mengakui menganiaya Andri. 

BACA JUGA:Pembunuhan Driver Ojol Asal Sidoarjo di Gresik: Pelaku Pancing Korban

BACA JUGA:Pembunuhan Suami oleh Istri di Kalimantan Selatan (Kalsel): Berebut Relasi Kuasa

Polisi menjerat mereka dengan Pasal 338 KUHP, pembunuhan. Ancaman hukuman maksimal, masing-masing, 15 tahun penjara. Polisi masih menyelidiki lebih dalam, motif dan kronologi pembunuhan.

Dari kronologi singkat versi polisi itu, jelas korban dijebak para pelaku, kemudian dipalak (diperas). Korban terlalu percaya kepada orang asing untuk bertemu pada tengah malam. Korban mengabaikan peringatan DTS.

DTS beredar kali pertama di Inggris pada era 1950-an. Atau, sekitar lima tahun setelah Perang Dunia Ke-2 berakhir. Ketika negara itu dilanda kemiskinan parah dan angka kejadian kriminalitas sangat tinggi. Para ortu di sana menasihati anak-anak dengan DTS.

Tidak tercatat, siapa pencetus istilah DTS. Pers Inggris menggunakan istilah itu saat memberitakan kasus pembunuhan Moors. Pelakunya Ian Brady dan Myra Hindley. Mereka menculik dan membunuh puluhan anak dan remaja di sekitar Manchester, Inggris. Namun, yang terbukti cuma lima korban tewas. 

Dikutip dari BBC News, 29 Februari 2000, berjudul Hindley: I wish I’d been hanged, diungkapkan kasus pembunuhan Moors.  

Antara Juli 1963 sampai Oktober 1965, Ian Brady dan Myra Hindley terbukti membunuh lima anak dan remaja. Para korban adalah Pauline Reade, John Kilbride, Keith Bennett, Lesley Ann Downey, dan Edward Evans. Mereka berusia 10 hingga 17 tahun. Empat di antara mereka mengalami kekerasan seksual. 

Mayat dua korban ditemukan pada 1965 di kuburan yang digali di Saddleworth Moor. Satu korban lagi ditemukan di sana pada 1967. Dua jenazah korban lainnya tidak ditemukan. Itu sebabnya disebut pembunuhan Moors.

Brady dan Hindley ditangkap polisi, kemudian diadili. Mereka hanya didakwa atas pembunuhan Kilbride, Downey, dan Evans, serta dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Mereka naik banding. Hasil sidang banding menolak permohonan mereka.

Hindley meninggal pada 2002 di Rumah Sakit West Suffolk pada usia 60 tahun, berstatus narapidana. Ia sudah menjalani hukuman 36 tahun penjara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: