Pembunuhan Suami oleh Istri di Kalimantan Selatan (Kalsel): Berebut Relasi Kuasa

Pembunuhan Suami oleh Istri di Kalimantan Selatan (Kalsel): Berebut Relasi Kuasa

ILUSTRASI Pembunuhan Suami oleh Istri di Kalimantan Selatan (Kalsel): Berebut Relasi Kuasa-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ini tentang perlawanan istri korban KDRT suami di Kalsel. Perempuan FT, 28, mengaku ke polisi, dia di-KDRT suami, D, 35. Lalu, FT mengambil parang, dibacokkan ke wajah dan lengan D sampai putus. Di saat hampir bersamaan, kakak laki-laki FT, PP, 34, mencabut parangnya sendiri, menebas leher D hingga kepalanya putus. 

PERISTIWA itu terjadi Rabu, 16 Juli 2025, sekitar pukul 15.00 Wita. Di pinggir Sungai Kuman, Dusun Oman, Desa Paramasan, Kalimantan Selatan (Kalsel). Itu lokasi terpencil di pedalaman Kalsel. Di dekat pendulangan emas Martapura, Kabupaten Banjar.

Kapolres Banjar AKBP Fadli kepada wartawan di Martapura, Senin, 21 Juli 2025, menceritakan, berdasar pengakuan tersangka, kejadian itu ketika sekeluarga tersangka dan korban berjalan kaki di area hutan.

BACA JUGA:Pembunuhan-Pemerkosaan Gadis Terborgol di Cisauk, Tangerang: Waspadai Pacar Toksik

BACA JUGA:Pembunuhan dalam Senyap, Istri Racuni Suami hingga Tewas di Jombang

Mereka empat orang: D, FT, PP, dan bayi usia 2 tahun anak FT dari pernikahan terdahulu. D jalan sambil menggendong si bayi. Mereka menyusuri pinggiran Sungai Kuman. Tujuannya bekerja. Mereka pendulang emas di pendulangan Martapura.

Ketika mereka baru sampai di Dusun Oman, D dan FT cekcok. Menurut pengakuan FT kepada polisi, cekcok soal tuduhan D bahwa FT diduga dekat dengan pria lain. ”Motifnya cemburu,” ujar AKBP Fadli.

Sambil tetap berjalan, D dan FT saling berbantah. Tensinya terus naik. PP berusaha meredam, tapi gagal. Cekcok meruncing. Padahal, para pria, D dan PP, sama-sama menyandang golok di pinggang. Bahkan, PP membawa golok dan belati. Rata-rata penambang pria di sana membawa senjata tajam.

BACA JUGA:Pembunuhan dan Mutilasi Itu Terkuak dari Cincin Bermata Love

BACA JUGA:Pembunuhan saat Online

Puncak cekcok, D melemparkan bayi dari gendongannya ke Sungai Kuman. Sontak, FT menjerit histeris. Bayi itu anak kandung FT, tapi anak tiri D. Maka, PP meloncat ke sungai, menolong bayi. 

Ketika berteriak histeris, FT ditinju D. Kena dada. FT pun terjengkang jatuh ke tanah.

Lalu, pelan-pelan FT bangkit berdiri, cepat… mencabut parang di pinggang D. Parang segera ditebaskan ke wajah D. Tergores, berdarah. D mundur. FT melanjutkan serangan. Saat mundur, D jatuh kesandung batu. Terjengkang ke tanah.

BACA JUGA:Pembunuhan Satu Keluarga saat Pagi Buta di Kediri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: