DPRD Gresik: Gen Z Kunci Kesiapan SDM untuk Hadapi Industri Masa Depan
Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir optimistis Gen Z siap hadapi tantangan industri masa depan.-Instagram Syahrul Munir-
Arus investasi besar terus mengalir ke Kabupaten Gresik. Kawasan industri tumbuh pesat. Pemain global pun berdatangan. Tak heran bila geliat ekonomi di Kota Pudak itu menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
—----
Gresik sudah lama terkenal sebagai kota industri. Banyak perusahaan/pabrik raksasa yang beroperasi di sana. Apalagi, sekarang sudah ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Pabrik emas batangan milik PT Freeport Indonesia baru dibuka di kawasan itu pada September 2024.
Tentu saja investasi serupa juga akan mulai masuk di KEK. Terbaru, misalnya, perusahaan kimia terkemuka asal Tiongkok, Golden Elephant (GESC) bakal membangun pabrik di sana.
Nantinya pabrik akan berdiri di lahan seluas lebih dari 20 hektar di kawasan tersebut. Nilai investasi yang ditanamkan perusahaan itu mencapai Rp10,08 triliun.
BACA JUGA:DPRD Gresik Siap Genjot Pajak dan Retribusi Daerah untuk Tingkatkan PAD
BACA JUGA:DPRD Gresik Pastikan Nasib Guru Honorer Tak Tersisih: Insentif Terjamin, Status Kian Terakomodasi
Namun, derasnya modal itu juga harus diimbangi dengan kesiapan SDM lokal. Terutama anak-anak muda usia produktif. Mereka harus mampu bersaing di tengah arus industri global tersebut.
Ya, itulah yang menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Gresik. Kesenjangan antara industri dan kualitas tenaga kerja lokal begitu dalam.
“Ya, kita masih punya PR untuk menyiapkan SDM yang kompeten agar bisa terserap di sana,” ujar Ketua DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir saat ditemui Harian Disway di kantornya pada Senin, 3 November 2025.
Menurutnya, pembangunan selama ini cenderung berorientasi fisik. Sementara kebutuhan paling mendesak kini justru terletak pada peningkatan keterampilan generasi muda. Padahal, kata Syahrul, kemajuan industri harus diimbangi dengan kesiapan tenaga kerja yang memiliki kompetensi relevan.
BACA JUGA:Dana Transfer Daerah Dipangkas, DPRD Gresik: Perkuat BUMDes dan Kopdes Merah Putih
BACA JUGA:Sahkan 5 Ranperda Strategis, DPRD Gresik Fokus Tata Kelola 5 Sektor Penting
Banyak aspirasi masyarakat, terutama dari kalangan muda, masuk ke DPRD Gresik melalui berbagai saluran komunikasi. “Interaksi di media sosial sekarang jadi ruang baru penyampaian aspirasi. Banyak masukan kami terima dari situ,” ungkap politikus PKB itu.
Aspirasi tersebut kemudian diterjemahkan menjadi kebijakan konkret. Salah satunya, dorongan agar 60 persen tenaga kerja industri berasal dari lokal serta peningkatan pelatihan kerja berbasis kebutuhan industri.
Namun, tantangan baru muncul seiring masuknya investasi asing, terutama dari Tiongkok. Fenomena tenaga kerja asing membawa tuntutan tambahan bagi generasi muda Gresik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: