Mengenal Helper’s High: Rasa Bahagia setelah Melakukan Kebaikan dan Penjelasan Ilmiahnya

Mengenal Helper’s High: Rasa Bahagia setelah Melakukan Kebaikan dan Penjelasan Ilmiahnya

Rasa hangat dan bahagia setelah menolong bukan kebetulan, helper’s high muncul lewat respons psikologis dan biologis yang menenangkan. --iStock

1. Memberikan donasi kecil, misalnya untuk program sosial atau kegiatan kemanusiaan.

BACA JUGA: 4 Tipe Introvert Menurut Psikologi Modern

BACA JUGA: Hyper Independent, Ketahuai Latar Belakang Emosional dan Psikologisnya!

2. Mendengarkan curahan hati teman, sehingga memberikan ruang aman bagi orang lain untuk bercerita.

3. Menawarkan bantuan tanpa diminta, seperti membantu membawa barang atau mempermudah urusan seseorang.

4. Melakukan kebaikan kecil lainnya yang tetap mampu menimbulkan efek emosional positif yang serupa.

Keseluruhan fenomena helper’s high menunjukkan bahwa perasaan hangat setelah melakukan kebaikan bukanlah kebetulan. 

dBACA JUGA:Dopamine Dressing dan 3 Hal yang Membuatnya Bisa Mengontrol Suasana Hati Anda

BACA JUGA:Manfaat Dopamine Detox untuk Gaya Hidup yang Seimbang

Ada proses emosional dan biologis yang bekerja, menjadikan tindakan menolong sebagai pengalaman yang menguatkan, baik bagi penerima maupun pemberinya. 

Menolong orang lain, pada bentuk paling sederhananya, ternyata juga merupakan cara untuk merawat hati sendiri. 

Kadang, cara paling cepat untuk merasa bahagia adalah membuat orang lain tersenyum terlebih dahulu. (*)

*) Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: