Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (87): Tetap Olah Teh Secara Tradisional

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (87): Tetap Olah Teh Secara Tradisional

HANYA DENGAN TANGAN,Li Shuting menyangrai dauh teh dalam tungku tradisional. Proses itu mengeluarkan minyak alami dan aroma daun teh.-Doan Widhiandono-

Menurut data 2024, pendapatan koperasi sudah melampaui 3 juta yuan. Angka yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan di desa sekecil Jiwozhai. Total ada 82 anggota koperasi yang terlibat. Rata-rata peningkatan pendapatan mereka sekitar 29.000 yuan per rumah tangga.

BACA JUGA:Yimakan, Seni Lisan Bangkit Kembali dari Timur Laut Tiongkok

BACA JUGA:Purbaya Ingin Gabung Tim Negosiasi Utang Whoosh ke Tiongkok

Di Jiwozhai sendiri, ada 22 keluarga yang dulunya terdaftar sebagai rumah tangga miskin. Tetapi, mereka—total 97 jiwa—sudah terangkat dari garis kemiskinan.

Koperasi juga mendorong lima desa sekitar untuk ikut mengembangkan pohon teh tua. Artinya, areal hutan di sekitar desa sudah menjadi lahan produksi bernilai ekonomi tinggi.

Pemerintah daerah juga telah memberikan sejumlah penghargaan kepada koperasi: Model Koperasi Nasional, Model Koperasi Yunnan, hingga Model Honghe Prefecture. 

Tentu, kehangatan teh Jiwozhai pun menghampiri lidah kami. Beberapa perempuan desa meladeni para jurnalis hari itu. Kami duduk di meja-meja melingkar, ditemani teh hangat dan aneka buah. Delima, pisang, sampai buah naga.


DAUN TEH SEGAR dibeberi [pada kotak kayu besar sebelum disangrai pada tunggu tradisional suku Yao.-Doan Widhiandono-

Menjelang sore, kabut masih membekap desa tersebut. Tapi, kabut itu seperti melindungi tradisi yang bertahan ratusan tahun di lereng-lereng gunung tersebut. Tradisi yang kehangatan dan keharumannya bisa jadi hadir dalam secangkir teh yang Anda nikmati… (*/bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: