Jovial Da Lopez Bagikan Kisah Inspiratif dan Tip Memakai AI dalam Galaxy Campus
Jovial Da Lopez bagikan kisah inspiratif dan tip menggunakan AI untuk mahasiswa. - Naufal Adibi - Harian Disway
Jovi menambahkan, membuat konten tak harus memikirkan viewers atau algoritmanya yang harus tinggi. Bagian yang terpenting ialah pelaksanaan idenya. Jovi berpatokan pada spontanitas. Hingga akhirnya, kontennya viral.
BACA JUGA:Konten Video AI, Antara Ancaman bagi Kreator Manusia dan Peluang Baru Industri
BACA JUGA:Ferry Irwandi, Dari Konten Kreatif hingga Membangun Perguruan Tinggi Malaka
Jovi dan Andovi mendapatkan tawaran untuk bermain di serial Malam Minggu Miko dari Raditya Dika. Dalam pembuatan kontennya, Jovi memang sudah merencanakan alur dan naskah cerita.
Namun, saat syuting, bintang Marmut Merah Jambu itu terbiasa mengembangkan dialognya sendiri.
“Jangan takut kelihatan basic. Soalnya memang semua orang memang dituntut untuk berbeda dari semua orang. Meski punya ide basic, who cares. Kalau itu dieksekusi, nantinya bisa dikembangkan lagi,” kata pria 35 tahun itu.
Meski begitu, Jovi tidak merekomendasikan mahasiswa untuk memainkan media sosial setiap hari. Kegiatan itu hanya akan membuat semuanya sia-sia. Masih banyak kegiatan bermanfaat lainnya yang tidak bisa dilewatkan.
BACA JUGA:4 Alasan Konten Horor Sangat Digemari Warga Indonesia
BACA JUGA:Uya Kuya Dihujat Usai Bikin Konten Kebakaran Los Angeles, Sudah Izin Polisi dan FBI
Untuk membuat konten yang berkualitas, Jovi menggunakan ponsel Galaxy Z Fold 7. “Ponsel itu memiliki kamera 200 megapiksel, sehingga bisa menghasilkan gambar yang bagus. Kemudian, kita bisa membuka dua aplikasi sekaligus. Jadi, bisa nonton YouTube sambil balas chat,” ucapnya.
Ponsel itu juga bisa dipakai untuk aplikasi Gemini AI. Aplikasi itu berguna untuk riset konten. Awalnya, Jovi berada di kubu pembenci AI karena terasa curang. Tetapi, kerjanya bisa menjadi lebih efisien kalau kerjanya tepat.
Walaupun terlihat mudah, Jovi berharap semua mahasiswa tetap mencari tahu kebenaran dari informasi yang dibagikan oleh AI.
“Pakailah AI hanya sebagai alat untuk membantu kerja kalian. Bukan mengerjakan tugas secara penuh,” tandas Jovi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: