Misteri Kematian Guru SMPN 46 OKU, Sumsel: Teka-teki Sarung Tangan
ilustrasi pembunuhan--
Resta merasa ada yang janggal. Lalu, dia memanggil tetangga. Datanglah dua pria, Zainuddin, 51, dan Abastro, 63. Resta mengatakan kepada dua pria itu, tidak biasanya motor di luar kamar saat hari sudah gelap.
Kedua pria tetangga itu pun mendorong pintu kamar. Ternyata tidak terkunci. Begitu pintu terbuka, tampak Sayidatul tergeletak di lantai. Bercelana panjang hitam, berbaju lengan panjang putih (pakaian saat kerja). Kedua tangan dan kaki terikat tali. Kondisi tubuh tidak bergerak. Para tetangga langsung lapor polisi.
Dari TKP polisi mengamankan beberapa barang bukti. Antara lain, sarung tangan kain warna cokelat (belum diketahui milik siapa) dan tali karet (sama dengan tali pengikat korban).
Polisi belum bisa mengumumkan apa-apa. Para saksi masih dimintai keterangan. Tidak ada CCTV di dusun yang dekat hutan itu. Polisi bekerja keras.
Dari konstruksi tersebut, tidak gampang polisi mengungkapnya. Korban orang baru (dua bulan) menempati kamar kos itu. Tetangga belum terlalu kenal karena korban sibuk bekerja. Korban juga baru dua bulan mengajar di SMPN 46. Korban belum punya pacar. Teman kerja korban tinggal berjauhan.
Hal yang juga menyulitkan polisi, TKP tercemar. Sudah ada tiga tetangga yang masuk ke kamar tersebut. HP korban ada di TKP, yang berarti tidak mungkin ada riwayat komunikasi antara korban dan pelaku.
Namun, ada sarung tangan kain cokelat dan tali karet yang diperiksa polisi. Tentu, polisi mencari sidik jari dan jejak DNA yang bukan milik korban. Kasus itu mendapat perhatian nasional. Mengingat, perjuangan korban sebagai guru di tempat terpencil. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: