Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (97): Hangat Dupa Kuil Lama

Harian Disway di China International Press Communication Center (CIPCC) (97): Hangat Dupa Kuil Lama

GERBANG MASUK Kuil Lama di Beijing yang dipadati pengunjung, 24 November 2025.-Doan Widhiandono-

Asap tipis dari batang-batang dupa naik ke angkasa. Sementara sejumlah pengunjung bersujud di halaman sebelum masuk ke deret aula yang menjadi inti ritual. Suhu rendah membuat napas terlihat seperti asap putih kecil. Namun di dalam aula, aroma kayu dan dupa menghangatkan.

BACA JUGA:Penemuan Naskah Lengkap Tertua Kitab Lagu dari Dinasti Qin-Han di Nanchang, Tiongkok, Gegerkan Dunia Arkeologi

BACA JUGA:Festival Hanyi di Tiongkok, Tradisi Hangat untuk Mengenang Leluhur

Aula persembahyangan di Kuil Lama memang ada beberapa. Tak heran, panjang kompleks itu, dari depan ke belakang, adalah 480 meter. Luas arealnya 6,6 kilometer persegi. Pintu masuk utamanya adalah Gerbang Kebersihan dan Kemakmuran (Zhaotaimen).

Setelah itu, ada Gerbang Aula Harmoni dan Kedamaian (Yonghemendian), Aula Harmoni dan Kedamaian (Yonghegong), Aula Perlindungan Abadi (Yongyoudian), Aula Roda Peraturan (Falundian), serta Paviliun Sepuluh Ribu Kebahagiaan (Wanfuge).

Di setiap aua terdapat berbagai patung Buddha dan Bodhisattva. Sebagian dalam gaya Tibet, sebagian bergaya Han.

Kombinasi arsitektur kedua budaya itu menjadi karakter paling penting dari Kuil Lama. Perpaduan estetika dua tradisi yang dipadukan secara politis dan religius sejak era Qing.


PATUNG BUDDHAdi salah satu aula yang menjadi tujuan ibadah warga.-Doan Widhiandono-

Salah satu yang paling menyita perhatian tentu Maitreya raksasa dari kayu Cendana yang ditempatkan di Paviliun Sepuluh Ribu Kebahagiaan. Patung itu berdiri 18 meter. Dipahat dari satu batang kayu. Tersertifikasi Guinness World Records pada 1993 sebagai patung kayu tunggal tertinggi di dunia. Plakat sertifikat itu ditempelkan pada tiang merah di depan aula persembahyangan.

Di depan patung, pengunjung hanya bisa mendongak. Ukuran monumental itu tidak diberi efek pencahayaan teatrikal. Racikan keheningan doa dan ruangan yang tinggi. Cukup membangun kesan khusyuk.

Menurut sejumlah catatan, patung itu diangkut dari Tibet pada masa Kaisar Qianlong. Prosesnya panjang. Pengangkutannya sendiri memakan waktu tiga tahun. Sebuah proses panjang yang mencerminkan hubungan pusat kekuasaan Qing dengan wilayah-wilayah Tibet.

Sambil menyusuri koridor samping, terlihat detail ukiran naga, kilin, dan pola awan yang dipahat rapi. Di beberapa titik, papan informasi menjelaskan fungsi ruang. Dari ruang meditasi, ruang sutra, hingga tempat penyimpanan teks.

BACA JUGA:Tiongkok Peringatkan Warganya Hindari Jepang Setelah Ketegangan Diplomatik Soal Taiwan

BACA JUGA:Sentuhan Restorasi di Situs Sangxidui, Tiongkok, Bangkitkan Kejayaan Masa Lalu Sichuan

Meski sebagian area dibatasi, keseluruhan tatanannya menunjukkan bagaimana Lama Temple mempertahankan fungsi religius sekaligus memikul beban historis dan wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: