Kisah Pelarian Perampok-Pembunuh Bos Kerupuk Palembang: Buron Katek Ongkos
ILUSTRASI Kisah Pelarian Perampok-Pembunuh Bos Kerupuk Palembang: Buron Katek Ongkos.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Begitulah penjahat. Bilang, mau menyerahkan diri, kenyataan ditangkap polisi. Tidak logis. Kalau menyerahkan diri, mengapa ia kabur dan sembunyi di Cimahi, Bandung? Atau, bisa saja ia menyerahkan diri ke kantor polisi terdekat dari tempat persembunyian, tidak perlu ke Palembang.
Satria penjahat kelas bawah, yang paham kerja polisi dalam melacak sinyal HP buron untuk mengetahui posisi. Namun, ia tak paham, posisi HP mati pun bisa dilacak oleh polisi.
Buron polisi, penjahat kelas bawah yang tanpa dukungan komplotan, bakal ditangkap karena kehabisan uang. Orang ogah menampungnya, kecuali komplotannya. Ia juga tak mungkin bekerja. Ia tak mungkin mengambil uang di ATM bank. Sebab, posisinya dipantau polisi. Satu-satunya cara bertahan hidup dengan uang kontan.
Dikutip dari BBC News, 12 Januari 2019, berjudul Jack Shepherd: Can a fugitive remain on the run forever?, dikisahkan buron polisi.
Dari judulnya, berita BBC itu tentang buron Jack Shepherd, yang secara tak sengaja membuat pacarnya, Charlotte Brown, tewas saat mereka kencan, 2015. Mereka kencan naik speedboat berdua di Sungai Thames, London, Inggris. Speedboat terguling, mereka terlempar. Shepherd hidup, pacarnya mati.
Shepherd diadili karena ia mengemudikan speedboat dengan ngebut. Akibatnya, Brown tewas.
Shepherd diadili, tapi tidak ditahan. Maka, tiga hari menjelang vonis hakim, ia kabur. Sidang tetap berjalan in absensia (tanpa terdakwa). Ia divonis hukuman enam tahun penjara. Namun, ia raib. Diburu polisi.
Empat tahun kemudian Shepherd ditangkap polisi di Georgia, Kaukasus, Eropa Timur. Sebab, ia kehabisan duit. Ia dikembalikan ke Inggris dan menjalani hukuman sesuai vonis.
Namun, artikel BBC itu menyajikan teori dari detektif swasta Inggris, Tony Imossi, pengalaman lebih dari 30 tahun (waktu itu). Imossi diwawancarai BBC sebelum Shepherd ditangkap.
Menurut Imossi, sangat sulit buron bertahan dalam pelarian. Ia harus sangat kaya. Atau, punya komplotan seperti geng narkoba atau komplotan mafia.
Buron harus membuang ponsel, membuang rekening bank, dan memusnahkan semua akun daring serta menjauhi semua lembaga pemerintah. Buron juga tidak menghubungi (telepon, e-mail, atau ketemu tatap muka) dengan orang-orang yang dicintainya.
Imossi: ”Sangat sulit bagi seseorang untuk keluar dari lingkaran pertemanannya dan hidup sepenuhnya tersembunyi. Anda butuh seseorang yang memiliki rekening bank atas nama Anda, memiliki asuransi mobil atas nama Anda, semua ini mahal. Membutuhkan banyak dukungan.”
Imossi waktu itu berspekulasi, ”Shepherd bisa saja naik pesawat ke Gibraltar... Dari sana, ia bisa menyeberangi perbatasan ke Spanyol dan kemudian bisa sampai ke Maroko dan berada di Afrika tanpa meninggalkan jejak.”
Buron pasti hidup sangat terdesak setiap saat. Tidak lengah sedikit pun.
Intinya, buron harus punya duit banyak. Untuk bertahan dalam pelarian. Dan, katanya, tidak mungkin selamanya. Sampai si buron mati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: