Rumah Sakit Pendidikan di Dunia Kedokteran
ILUSTRASI Rumah Sakit Pendidikan di Dunia Kedokteran.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Tantangan-tantangan itu perlu dijawab melalui strategi jangka panjang yang berbasis data, integratif, dan berorientasi global.
Potensi rumah sakit pendidikan di Indonesia menjadi rumah sakit berkelas dunia sebenarnya sangat realistis. Universitas-universitas di Indonesia memiliki fakultas kedokteran berkualitas, populasi pasien yang melimpah, serta ragam kasus klinis yang luas –suatu modal ilmiah yang tidak dimiliki banyak negara maju.
Transformasi rumah sakit pendidikan dapat dilakukan dengan pembenahan menyeluruh dengan memperkuat kemandirian finansial di luar BPJS, membangun pusat pembelajaran klinis modern seperti layanan sel punca (stem cell), tindakan operasi canggih (laparaskopi dan robotik), menerapkan digitalisasi berbasis AI, memperluas kolaborasi riset internasional, hingga mengejar akreditasi global seperti JCI (Joint Commission International).
Itu adalah contoh konkret bagaimana rumah sakit pendidikan di Indonesia dapat naik kelas jika ditopang visi yang benar dan eksekusi yang konsisten.
Jika ekosistem academic health system diperkuat, jika digitalisasi informasi klinik berjalan efisien, jika joint research dan pertukaran akademik internasional diperluas, serta jika tata kelola rumah sakit mengadopsi standar kinerja global, dapat dibayangkan rumah sakit pendidikan di Indonesia dapat bersaing dalam jajaran rumah sakit terbaik dunia seperti dalam daftar Newsweek.
Untuk itu, dibutuhkan keberanian melakukan ekspansi, investasi pada teknologi dan SDM, serta penguatan kolaborasi lintas profesi dan lintas negara.
Upaya-upaya seperti membangun smart learning center, integrasi data pendidikan-riset-pelayanan, hingga pembentukan center for clinical research and innovation adalah langkah yang sejalan dengan praktik rumah sakit pendidikan top global dan layak dijadikan model nasional.
Ke depan, peran rumah sakit pendidikan perguruan tinggi harus ditempatkan sebagai fondasi utama pembangunan kesehatan Indonesia.
Rumah sakit pendidikan bukan sekadar tempat praktik mahasiswa, melainkan juga pusat keunggulan yang memproduksi inovasi, memperkuat layanan rujukan, dan menjadi laboratorium hidup untuk peningkatan mutu sistem kesehatan nasional.
Jika pemerintah konsisten mendukung pendanaan, jika universitas membuka ruang kolaborasi global, dan jika manajemen rumah sakit menegakkan tata kelola profesional, rumah sakit pendidikan di Indonesia dapat bertransformasi menjadi institusi rujukan internasional.
Dengan komitmen bersama, rumah sakit pendidikan dapat bermanfaat tidak hanya untuk generasi dokter berikutnya, tetapi juga bagi jutaan rakyat yang bergantung pada layanan kesehatan berkualitas tinggi serta berdiri sejajar dengan rumah sakit terbaik dunia dan menjadi kebanggaan bangsa. (*)

*) Muhammad Ardian Cahya Laksana adalah direktur RS Universitas Airlangga.-Dok. Pribadi-
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: