Mukan Marc! Alex Marquez Pimpin Pengembangan Ducati GP26
Tangkap layar, Alex Marquez saat menangi sesi Sprint Race GP Valencia 2025.--Twitter Lambe Rasing @LambeRacing
Dengan kata lain, motor yang dikembangkan berdasarkan bakat ekstrem seperti itu, berisiko mengabaikan keseimbangan tim internal—sesuatu yang kini menjadi kekuatan utama Ducati.
BACA JUGA:Resmi! Alex Marquez Dapat Motor Ducati GP26 Mulai MotoGP 2026
BACA JUGA:Krisis Pecco Bagnaia Memuncak: Tanpa Poin Dua Seri, Ducati Siapkan Solusi di GP Malaysia
Haro menilai Alex Marquez sebagai pembalap yang “jujur”. Ia sangat detail terhadap aspek teknis motornya.
"Alex sangat teliti dalam menyempurnakan motornya. Ducati ingin seseorang benar-benar memahami apa yang mereka lakukan, dan dapat menyampaikan dengan jelas apa yang bekerja dan apa yang tidak," tegas Haro.
Peran Alex pun menjadi sangat penting. Ia mampu mengungkap kekuatan dan kelemahan motor dengan presisi, ketelitian, dan konsistensi. Sebaliknya, Marc cenderung mengatasi kekurangan motor dengan gaya balapnya yang ekstrem dan berani.
Alex Marquez diharapkan menjadi “penjaga” keseimbangan antara kejeniusan Marc Marquez dan kebutuhan para pembalap Ducati lainnya, seperti Pecco Bagnaia yang gagal menjinakkan GP25, serta Fermin Aldeguer sang talenta masa depan Ducati.
"Apa pun pengaturannya, Marc tetap mencatatkan waktu putaran yang sama. Ini menyulitkan para insinyur, mereka bisa tersesat," ujar Dani Pedrosa, yang menjadi saksi langsung dari evolusi Honda RC213V.
Pedrosa yang pernah bertandem dengan Marc di Repsol Honda, merasakan betapa radikal dan eksklusifnya karakter motor yang akhirnya sulit diakses oleh pembalap lain.
Itulah sebabnya Ducati ingin menghindari kesalahan serupa. Pabrikan asal Bologna itu menginginkan motor yang tetap bisa dioptimalkan oleh pembalap “manusia”, bukan hanya oleh talenta luar biasa seperti Marc Marquez.
Dengan diangkatnya Alex Marquez untuk peran baru sebagai “penjaga identitas” Ducati, ini akan menjadi strategi untuk memanfaatkan kejeniusan Marc, tanpa mengorbankan masa depan sepanjang waktu.
Pertanyaannya kini: apakah langkah ini menjadi pukulan telak bagi Pecco Bagnaia, ketika Davide Tardozzi bahkan menyebut Alex Marquez sebagai “panutan” bagi sang juara dunia? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: