Real Madrid vs Man City: Tiga Keputusan Krusial Xabi Alonso dan Penentuan Nasib

 Real Madrid vs Man City: Tiga Keputusan Krusial Xabi Alonso dan Penentuan Nasib

Nasib Xabi Alonso bersama Real Madrid berada di ujung tanduk. Laga lawan Man City dinilai sebagai batas waktu sang pelatih untuk menyelamatkan pekerjaannya-Denis Doyle-Getty Images

Alonso mencoba berbagai solusi untuk menghindarkan Valverde dari posisi bek sayap, termasuk memainkan Raúl Asencio pada laga sebelumnya.

Namun dengan cedera Militão, Carvajal, dan para bek lainnya, tidak ada opsi lain tersisa. Valverde adalah pilihan terbaik—dan satu-satunya—untuk menghadapi Jérémy Doku di sisi kanan pertahanan. 

Ia punya kecepatan dan pengalaman menghadapi winger agresif seperti Khvicha Kvaratskhelia, Luis Díaz, Antoine Griezmann hingga Omar Marmoush. 

Memaksa Valverde kembali ke bek kanan memang tidak membuatnya bahagia, tetapi itu keputusan yang harus diambil untuk menjaga keseimbangan tim.

BACA JUGA:Rating Pemain Real Madrid Usai Cukur Athletic Bilbao 3-0, Mbappe Tetap Menyala!

BACA JUGA:Real Madrid Incar Nathaniel Brown dari Frankfurt, Barcelona dan Man United Memantau

3. Menentukan Posisi Arda Guler


Pep Guardiola dikabarkan mendorong manajemen Manchester City untuk merekrut bintang muda Real Madrid, Arda Guler-Tangkapan Layar Instagram@ardaguler-

Dilema terbesar mungkin adalah pada Arda Guler. Tanpa Camavinga dan Valverde di lini tengah, Güler hampir pasti harus bermain. Pertanyaannya: di mana?

Menurunkan Guler sebagai gelandang tengah bertahan di samping Aurélien Tchouaméni berisiko tinggi. Güler beberapa kali terlihat ceroboh dalam distribusi bola ketika bermain lebih dalam. 

Alternatif paling aman adalah menempatkannya sebagai winger kanan. Meskipun bukan posisi idealnya, ia bisa memberi kualitas di sepertiga akhir dengan kontrol bola, visi umpan, dan kemampuan kombinasi cepat. 

Di lini tengah, kesalahan kecil bisa mahal. Di sayap, ia bisa lebih bebas tanpa merusak keseimbangan.

Jika Guler di kanan, opsi serangan tetap terbuka: Brahim Díaz, Rodrygo, atau bahkan Franco Mastantuono bisa disiapkan sebagai pelapis menyerang jika Madrid membutuhkan variasi. 

Yang terpenting, Alonso harus menghindari memaksanya dalam peran yang ia tidak kuasai.

Pertandingan melawan Manchester City bukan hanya soal tiga poin atau tiket fase berikutnya, tetapi tentang masa depan Alonso sebagai pelatih Real Madrid. 

Dalam tekanan mental dan fisik yang tinggi, keputusan-keputusan ini—pengganti Mbappé, menurunkan Valverde di kanan, dan menempatkan Guler di sayap—bisa menjadi penyelamat atau justru penutup babak singkatnya di Bernabéu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sport illustrated