Penyaluran Paket Bantuan untuk Bumil Berisiko Stunting di Kota Pasuruan

Penyaluran Paket Bantuan untuk Bumil Berisiko Stunting di Kota Pasuruan

Penyaluran bantuan paket untuk ibu hamil berisiko stunting di Kota Pasuruan -Istimewa-

PASURUAN, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota Pasuruan terus memperkuat langkah percepatan penurunan stunting dengan mendukung pelaksanaan Program Jatim Terbaiks (Jawa Timur Tanggap terhadap Ibu Hamil Risiko Stunting) yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK). Kegiatan berlangsung di Gedung Gradika Bhakti Praja pada Kamis, 11 Desember 2025. 

Program ini diarahkan untuk memperkuat fasilitasi, pembimbingan, dan penguatan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sehingga ibu hamil (bumil) berisiko mendapatkan intervensi kesehatan yang tepat dan berkelanjutan.

Kepala DP3AK Provinsi Jawa Timur, Tri Wahyu Liswati, dalam laporannya menyampaikan bahwa program ini menjadi salah satu langkah penting dalam penguatan layanan bagi ibu hamil berisiko stunting.

“Kami memperkuat intervensi pada 1000 HPK. Ibu hamil harus mendapatkan edukasi agar memahami pentingnya menjaga kesehatan diri dan calon bayi. Risiko stunting perlu diantisipasi, mengingat dampaknya pada perkembangan otak, tulang, serta sistem imun anak,” jelasnya.

BACA JUGA:Surabaya Pastikan, Tak Ada Angka Stunting Baru di 2027, Intervensi 4 Kelompok Rentan

BACA JUGA:Angka Stunting di Jatim Tinggal 14,7 Persen, Pemprov Raih Penghargaan dari BBKBN

Tri Wahyu juga memaparkan bahwa berdasarkan data SSGI 2024, prevalensi stunting di Kota Pasuruan tercatat sebesar 18,3 persen. Meski angka kematian bayi, anemia, dan kasus Kurang Energi Kronis (KEK) relatif rendah, seluruh indikator tersebut tetap memerlukan perhatian.

Sebagai bentuk intervensi spesifik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyalurkan 100 paket bantuan bagi ibu hamil berisiko stunting (anemia, KEK, dan perkawinan anak) dari empat kecamatan di Kota Pasuruan. Paket tersebut berisi nutrisi penting seperti susu, zat besi, asam folat, dan kalsium untuk mendukung kesehatan ibu serta pertumbuhan janin.

“Kami berharap bantuan ini menjadi dukungan nyata dalam menjaga kesehatan ibu hamil agar bayi lahir sehat dan terhindar dari risiko stunting,” ujarnya.

Ketua TP PKK Kota Pasuruan, Suryani Firdaus, dalam sambutannya menegaskan bahwa penurunan stunting merupakan bagian penting dalam mendukung implementasi Misi Asta Cita, terutama pada agenda pemberantasan kemiskinan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BACA JUGA:Dari Desa Bulurejo untuk Negeri: Cara Menghajar Stunting dengan Pangan Lokal”

BACA JUGA:PKK Garda Terdepan Wujudkan Gresik Bebas Stunting dan Putus Sekolah

“Diperlukan penyiapan generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Upaya pencegahan dan penurunan stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi seluruh pihak,” tandasnya. 

Suryani juga menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 Pemkot Pasuruan telah melaksanakan 20 kali Grebek Stunting, yang berfokus pada pemberian makanan bergizi kepada balita stunting serta edukasi pola pengasuhan bagi orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: