Pemulihan Akses di Tapanuli Utara Capai 80 Persen, Jalan Alternatif Ditargetkan Tiga Hari Rampung

Pemulihan Akses di Tapanuli Utara Capai 80 Persen, Jalan Alternatif Ditargetkan Tiga Hari Rampung

Alat berat tengah berusaha membuka akses ke Tapanuli Tengah -BNPB-

HARIAN DISWAY — Proses pemulihan akses transportasi pascabencana di Tapanuli Utara menunjukkan perkembangan di lapangan. Hingga Rabu, 17 Desember 2025 pukul 15.00 WIB, pembukaan jalan alternatif yang tertutup longsor telah mencapai sekitar 80 persen, sementara pengerjaan jalan utama masih berlangsung.

Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, pembukaan akses dilakukan dengan pengerahan alat berat oleh BNPB bersama pemerintah daerah, Kementerian PUPR, serta unsur TNI dan Polri. Salah satu titik prioritas adalah ruas perbatasan Tapanuli Utara–Tapanuli Tengah yang sebelumnya terisolasi akibat longsor.

"Untuk wilayah yang belum dapat dijangkau kendaraan darat, distribusi bantuan dilakukan melalui udara menggunakan helikopter. Namun, pengiriman logistik via udara pada hari ini sempat terkendala cuaca buruk," kata Aam, sapaan akrabnya. 

Di sisi komunikasi lapangan, enam unit perangkat internet satelit Starlink disalurkan ke wilayah terdampak. Lima unit telah beroperasi untuk mengatasi blank spot dan mendukung koordinasi di lapangan, sementara satu unit digunakan untuk kebutuhan survei dan pemetaan kondisi wilayah.

BACA JUGA:Jalan Simpang KKA Aceh Utara–Bener Meriah Pulih, Distribusi Logistik ke Perbatasan Aceh Lancar

BACA JUGA:Jembatan Bailey Teupin Mane Tersambung, Akses Bireuen-Aceh Tengah Pulih

Pemulihan infrastruktur juga dilakukan dengan mengerahkan total 144 unit alat berat untuk membuka jalan dan memperbaiki jembatan yang rusak. Satuan tugas TNI dari Yonzipur saat ini mengerjakan pembangunan jembatan bailey dan jembatan compact di sejumlah titik. Pengerjaan Jembatan Desa Garoga di Tapanuli Selatan dan Jembatan Desa Simpang Gudang di Langkat telah mencapai progres sekitar 60 persen.


Jembatan darurat telah tersambung hubungkan Tapanuli Tengah dan Utara-BNPB-

Meski pengiriman udara terkendala, distribusi logistik melalui jalur darat terus berjalan. Sebanyak 10,946 ton bantuan telah disalurkan menggunakan armada truk ke posko-posko pengungsian di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, hingga Serdang Bedagai.

Hngga Rabu, 17 Desember 2025, total korban meninggal dunia di Sumatera Utara tercatat sebanyak 364 jiwa, dengan penambahan 4 korban jiwa ditemukan di Kabupaten Tapanuli Tengah. 

BACA JUGA:Pemerintah Kebut Perbaikan 35 Jembatan di Wilayah Terdampak Banjir Sumatera, 8 Jembatan Tersambung

BACA JUGA:Korban Banjir Sumatra Tembus 1.059 Jiwa, Kementerian LH Siap Buka Jejak Deforestasi

Selain itu, sebanyak 75 orang dilaporkan masih hilang dan 20.982 warga bertahan di pengungsian. Fokus utama petugas saat ini adalah melanjutkan operasi SAR di empat sektor krusial, meliputi wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga.

Aam mengatakan, sebagai langkah jangka menengah, rencana pembangunan Hunian Sementara (Huntara) mulai direalisasikan di beberapa kabupaten terdampak. Di Tapanuli Utara, pembangunan 102 unit Huntara telah dimulai sejak Sabtu, 13 Desember lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: