'Kamu Cantik Hari Ini', Ironi Pejabat Publik dan Bukti Perempuan Jurnalis masih Terancam
ILUSTRASI 'Kamu Cantik Hari Ini', Ironi Pejabat Publik dan Bukti Perempuan Jurnalis masih Terancam.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Di sisi lain, pejabat publik (termasuk kepala daerah) wajib menjalani pelatihan intensif mengenai etika komunikasi publik dan sensitivitas gender. Mereka harus diajari bahwa kritik pers adalah bagian integral dari demokrasi dan respons yang sehat adalah melalui dialog yang substanstif, bukan agresi atau pelecehan.
Peristiwa pelecehan verbal yang dilakukan bupati Lampung Tengah tersebut adalah alarm keras bagi kita semua. Sekali lagi, itu merupakan serangan terhadap profesionalisme, kebebasan pers, dan martabat kemanusiaan.
Jika negara membiarkan kekerasan itu terus terjadi, kita tidak hanya kehilangan jurnalisme yang kredibel, tetapi juga integritas sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keadilan dan kesetaraan.
Kapan kiranya retorika kekuasaan akan beralih dari kekerasan menjadi keteladanan? Dan, kapan perempuan jurnalis di Indonesia bisa menjalankan tugasnya tanpa harus menanggung beban kekerasan berbasis gender? (*)
*) Rinda Aunillah adalah kepala Laboratorium Newsroom, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: