Isu AI Kembali Muncul, Battlefield 6 Diduga Gunakan Seni Buatan Kecerdasan Artifisial

Namun, Coutaz menegaskan bahwa Battlefield 6 tidak mengandung konten yang sepenuhnya dibuat oleh AI generatif. Meski begitu, ia mengaku optimistis terhadap masa depan teknologi tersebut.

“Jika kita bisa ‘memecahkan keajaiban’ dengan AI, hal itu justru akan membantu kami menjadi lebih inovatif dan kreatif,” ujarnya.

Pandangan senada disampaikan oleh pengembang EA lainnya, Fasahat “Fas” Salim. Ia menilai kekhawatiran terhadap AI dalam pengembangan gim tidak sepenuhnya beralasan.

BACA JUGA:5 Game FPS Paling Inovatif dan Anti-Mainstream, Lupakan Call of Duty atau Battlefield

BACA JUGA:Pencipta SBMM Bantah Teori Konspirasi di Call of Duty: Black Ops 7

Menurut Salim, tantangan utama saat ini adalah bagaimana mengintegrasikan AI secara produktif ke dalam alur kerja pengembangan gim di masa depan.

“Ini soal bagaimana kami memanfaatkan teknologi itu untuk membawa gim ke level berikutnya,” katanya.

Coutaz bahkan menyebut penggunaan AI generatif dalam pembuatan gim sebagai sesuatu yang “sangat menggoda”.

Pernyataan tersebut memperkuat kesan bahwa EA melihat AI bukanlah ancaman. Melainkan sebagai alat pendukung kreativitas.

BACA JUGA:Microsoft Disorot Pemerintah California, Penggunaan AI dalam Call of Duty: Black Ops 7 Diduga untuk Memangkas Tenaga Manusia

BACA JUGA:Kampanye Call of Duty: Black Ops 7 Tak Bisa Dijeda, Pemain Protes Fitur Baru yang Kontroversial

Antusiasme terhadap AI juga datang dari jajaran eksekutif EA. CEO EA Andrew Wilson sebelumnya menyatakan bahwa adopsi teknologi AI akan membawa dampak besar bagi industri gim.

Ia mengakui bahwa AI berpotensi menyebabkan hilangnya sejumlah pekerjaan. Namun, dalam jangka panjang diyakini akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru.

Penyesuaian kendaraan di mode Battle Royale Battlefield 6 berfokus pada penyeimbangannya saat melawan pasukan infanteri. --beebom

Contoh penerapan AI di EA pun sudah terlihat sebelumnya. EA Sports mengungkapkan bahwa gim College Football 25 mungkin tidak akan mencapai kualitas yang sama tanpa bantuan machine learning dan AI.

Sumber: gamespot.com