Alibi Palsu Tersangka Pembunuhan Mahasiswi ULM: Video Call dan Medsos

Alibi Palsu Tersangka Pembunuhan Mahasiswi ULM: Video Call dan Medsos

ilustrasi pembunuhan--

BACA JUGA:Alibi di Pembunuhan Indriana

BACA JUGA:Saksi Alibi Pembunuhan Subang

Sepanjang perjalanan mereka, HP Seili selalu berdering. Telepon dari calon istrinya, DYS. DYS telepon berkali-kali menanyakan posisi Seili. Dalam pembicaraan telepon, DYS curiga Seili sedang jalan dengan cewek. Namun, Seili berkilah.

Dari Bukit Batu, mereka menuju ke mes Polda Kalsel di Banjarbaru. Itu sekadar siasat Seili agar DYS tidak terus curiga. Namun, DYS tetap curiga. 

Perjalanan Seili-Zahra berlanjut, mampir ke rumah kakak Seili di Landasan Ulin. Di sana Seili berani video call dengan DYS. Seili dalam video call menunjukkan ke DYS bahwa ia sendirian berada di rumah kakaknya. 

Itulah rekayasa alibi pertama tersangka. Bahwa pada malam itu ia sendirian di rumah kakaknya. Video call tersebut meredam kecurigaan DYS.

Perjalanan Seili-Zahra berlanjut. Kemudian, mobil mereka berhenti di dekat SPBU Gambut. Mobil berhenti lama di sana. Seili dan Zahra berhubungan seks di dalam mobil. ”Itu hubungan suka sama suka,” ujar Adam.

Seusai seks, mereka cekcok. Soal kejelasan status pacaran mereka. Zahra marah. Dia merasa dikhianati Seili. Zahra mengancam akan melaporkan hubungan seks itu kepada DYS yang juga sahabatnyi.

Kombes Adam: ”Saat itulah tersangka panik. Lalu, menyerang korban. Tersangka mencekik korban sampai meninggal.”

Mayat korban kemudian dibawa pelaku keliling kota. Saat itu Rabu dini hari, 24 Desember 2025. Akhirnya mayat dibuang ke gorong-gorong tersebut.

Setelah pembuangan mayat, Seili mengambil alih akun medsos korban melalui HP milik korban. Saat itu juga ia menyebarkan info (via medsos) kepada teman-teman korban, menyatakan bahwa korban tidak jadi bertemu Seili. Itulah rekayasa alibi kedua. 

Setelah mayat ditemukan warga dan lapor polisi, tim polisi melacak identitas mayat. Diketahui, itu mayat Zahra, mahasiswi ekonomi bisnis, Universitas Lambung Mangkurat. Polisi memeriksa para orang dekat korban, tidak termasuk pelaku.

Dari pemeriksaan saksi-saksi, polisi tahu bahwa korban berhubungan dekat dengan Seili. Polisi memintai keterangan Seili. Seili menjawab, ia mencurigai mantan pacar Zahra bernama Zaimul. Seili juga mengatakan ke polisi, ia curiga kepada Guldam, sahabat Zahra.

Polisi memeriksa Zaimul dan Guldam. Hasilnya, tidak ada bukti kuat bahwa Zaimul dan Guldam terlibat. Mereka punya alibi kuat. Alibi asli. 

Polisi kembali memintai keterangan para orang dekat korban. Hasilnya, kejutan datang justru dari orang dekat Seili. Kejutan itu mengubah arah penyelidikan polisi. Yang semula kepada dua orang, Zaimul dan Guldam, menuju arah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: