(ki-ka) Dr. Ir. Ageng Setiawan Herianto, M.Sc., Assistant FAO - Representative for Programme of FAO Indonesia; Laksmi Prasvita, Head of Communications, Public Affairs, Science & Sustainability, Bayer Indonesia; Nele Herrmann Valente, NextGen Agricultural Leaders Lead, Bayer Crop Science; Gilmore Ginting, National Director of IAAS Indonesia berbincang dengan peserta internasional dalam kegiatan International Conference of Youth in Agriculture (ICYA) 2024 di Yogyakarta dengan tema: “Youth-Led Solutions for Zero Hunger: Nurturing a Sustainable Future through Agriculture”, yang melibatkan 91 mahasiswa dari 11 negara. Hasil dari konferensi ini adalah position paper, yang akan dibawa ke platform yang lebih besar sebagai suara generasi muda, seperti Food Agriculture Organization (FAO).
Nele Herrmann Valente, NextGen Agricultural Leaders Lead, Bayer Crop Science dalam kegiatan International Conference of Youth in Agriculture (ICYA) 2024 yang berlangsung di Yogyakarta pada 22-25 Februari 2024. Bayer, perusahaan life science global di bidang kesehatan dan pertanian berkomitmen mendukung peningkatan pelibatan generasi muda dalam bidang pertanian. Dukungan ini dilakukan melalui kolaborasi dengan menjadikan generasi muda sebagai mitra yang sejajar untuk mencapai ketahanan pangan. Bayer menyediakan inovasi, teknologi, dan akses pertanian yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, seperti penggunaan benih jagung bioteknologi, produk perlindungan tanaman terkini, dan penggunaan digital farming seperti teknologi drone pertanian.
Para mahasiswa peserta International Conference of Youth in Agriculture (ICYA) 2024 dari berbagai negara berfoto bersama dengan agripreneur (wirausahawan tani) pengelola kios-agro pintar Better Life Farming Center (BLFC) di Klaten, Jawa Tengah (24/2). Digagas oleh Bayer, BFLC memfasilitasi kolaborasi antara mitra swasta dan pemerintah guna meningkatkan penghidupan petani kecil di pedesaan. Saat ini, sudah lebih dari 2.700 Better Life Farming Centers (BFLC) beroperasi di seluruh dunia. Di Indonesia, 644 BLFC telah berhasil dikembangkan dan memberi dampak pada 440.000 petani lahan kecil di 15 provinsi. Produktivitas pertanian dari penerima manfaat rata-rata meningkat hingga 20 persen, bahkan menaikkan pendapatan hingga 30 persen.