Tanggapan Emil Dardak Soal Tarif Impor AS: Pelaku Usaha Jatim Sudah Antisipasi

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak-Ghinan Salman-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak angkat bicara soal kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Pasalnya, kebijakan itu turut berdampak pada sejumlah komoditas ekspor dari Indonesia, termasuk dari Jawa Timur.
Emil Dardak menyatakan kondisi itu merupakan guncangan besar dalam dunia perdagangan internasional. Namun, para pelaku usaha di Jatim telah menyiapkan langkah antisipasi.
“Kita tahu banyak negara lain, termasuk di Asia Tenggara, juga terkena tarif tinggi, bahkan mencapai 32 persen. Tetapi kita harus tetap optimis, pelaku usaha kita ini tangguh,” ujar Emil, Rabu, 9 Juli 2025.
Menurutnya, yang menjadi perhatian bukan hanya soal dikenakan tarif atau tidak. Melainkan juga perbandingan tarif impor antarnegara yang berkompetisi di pasar AS. Misalnya Vietnam yang mendapat perlakuan tarif berbeda. ”Ini menjadi concern kalau kita bersaing di produk yang sama,” jelasnya.
Meski begitu, Emil menyebut para pelaku industri di Jawa Timur sudah mulai melakukan diversifikasi. baik dari sisi pasar maupun produk. Beberapa produsen telah mengalihkan target ekspor ke negara lain dan juga menguatkan pasar domestik.
BACA JUGA:Pengadilan Banding AS Izinkan Trump Tetap Berlakukan Tarif Impor Sementara Proses Hukum Berlanjut
BACA JUGA:Ketua DPR Soroti Lonjakan PHK dan Dampak Tarif Impor AS, Desak Pemerintah Segera Bertindak
Artinya, komoditas ekspor di Jatim tidak hanya bergantung pada AS. “Ini semua sudah diantisipasi,” ungkap mantan Bupati Trenggalek itu.
Saat ditanya soal berapa besar dampak terhadap ekonomi Jawa Timur, Emil mengingatkan agar tidak ada klaim serampangan.
“Kalau ada yang bilang dampaknya sekian persen, itu harus dihitung hati-hati. Tidak sesederhana itu. Amerika memang salah satu tujuan utama ekspor, tapi bukan yang dominan di atas 50 persen,” ujarnya.
Emil menyebut tidak semua produk yang terkena tarif otomatis kehilangan daya saing. Menurutnya, relativitas tarif antarnegara ini penting. ”Bisa saja masih kompetitif, tergantung jenis produknya,” ujarnya.
Emil berharap pelaku usaha Jatim tetap gigih mencari peluang di tengah tantangan global. Meski, ia memahabi bahwa kebijakan tersebut bukan momen yang mudah bagi Jawa Timur dan juga semua negara di seluruh dunia.
BACA JUGA:AS dan Tiongkok Sepakat Pangkas Tarif Impor Sebesar 115 Persen Selama 90 Hari
BACA JUGA:Trump Digugat Rakyat Sendiri, 12 Negara Bagian Ajukan Gugatan Terhadap Kebijakan Tarif Impor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: