Asthara Group secara resmi meluncurkan proyek kota mandiri perdananya, Asthara Skyfront City, pada Kamis, 19 Juni 2025. Kawasan hunian seluas 1.100 hektar ini terletak strategis di Jalan Perimeter Utara, tepat di sisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta namun tetap berada di luar jalur penerbangan, menjamin ketenangan lingkungan. Proyek ini menjadi simbol dari komitmen Asthara terhadap pembangunan berkelanjutan dan integrasi gaya hidup modern.
CEO Asthara Skyfront City, Supardi Ang, menyatakan bahwa peluncuran ini merupakan tonggak penting dalam visi besar mereka menghadirkan kawasan yang hijau, berkelanjutan, dan nyaman untuk generasi masa depan. Dengan nama yang terinspirasi dari kata “Astara” (bintang) dan “Ashta” (delapan), filosofi “Delapan Bintang” melambangkan kualitas, kepercayaan, dan kesinambungan.
Keunggulan utama kawasan ini adalah konektivitasnya yang luar biasa, dengan akses langsung ke dua tol utama dan jalan-jalan strategis seperti Marsekal Suryadharma dan Perimeter Utara. Asthara Skyfront City akan menjadi pusat koneksi antara Jakarta, Jabodetabek, dan kota-kota besar lain di Indonesia, bahkan dunia. Ini menjadikannya sebagai pilihan strategis bagi penghuni maupun pelaku usaha.
Dengan lima distrik utama yang dirancang secara terpadu—East District, Midtown/Edutown, North/CBD, South, dan West District—kawasan ini akan dilengkapi berbagai fasilitas esensial seperti pusat pendidikan, layanan kesehatan, area komersial, ruang hijau, dan tempat ibadah. Asthara Skyfront City hadir bukan hanya sebagai hunian, tetapi juga sebagai masa depan baru yang siap diwariskan lintas generasi.